BMKG Yogyakarta Minta Masyarakat tidak Panik dengan Equinox

Agus Utantoro
15/3/2017 19:59
BMKG Yogyakarta Minta Masyarakat tidak Panik dengan Equinox
(ANTARA/Dedhez Anggara)

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta meminta masyarakat tidak panik dan tetap tenang menghadapi fenomena equinox.

"Menanggapi beredarnya berita yang menyebutkan bahwa suhu udara di Indonesia dapat mencapai 40 derajat Celsius pada saat equinox, kami imbau masyarakat untuk tidak panik ataupun resah," kata Kepala BMKG Yogyakarta I Nyoman Sukanta, Rabu (15/3).

Equinox, jelasnya, merupakan salah satu fenomena astronomi yang mana matahari melintasi garis khatulistiwa dan secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun, yaitu pada 21 Maret dan 23 September.

"Saat fenomena ini berlangsung di luar bagian bumi hampir relatif sama, termasuk wilayah yang berada di subtropis bagian utara maupun selatan," katanya.

Sukanta mengatakan, keberadaan fenomena tersebut tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis.

"Dimana kita ketahui rata-rata suhu maksimal di wilayah Indonesia bisa mencapai 32 hingga 36 derajat Celsius," terangnya.

Dijelaskan, Equinox bukan merupakan fenomena seperti gelombang panas (heatwave) yang terjadi di Afrika dan Timur Tengah yang dapat mengakibatkan peningkatan suhu udara secara besar dan bertahan lama.

"Menyikapi hal ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak perlu mengkhawatirkan dampak dari equinox sebagaimana disebutkan dalam isu yang berkembang," katanya.

Secara umum, kondisi cuaca di wilayah Indonesia cenderung masih lembap/basah dan beberapa wilayah Indonesia saat ini sedang memasuki masa transisi atau pancaroba.

"Maka ada baiknya masyarakat tetap mengantisipasi kondisi cuaca yang cukup panas dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan tetap menjaga kesehatan keluarga serta lingkungan," katanya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya