Bulog Dipastikan Beli Gabah Petani sesuai HPP

MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menggelar road show ke Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, meminta petani menjual gabah ke Bulog.

"Selama lima hari saya berkeli-ling, saya minta petani untuk menjual gabah hasil panen ke Bulog. Nantinya, Bulog membeli dengan harga Rp3.700 per kg karena harga di tingkat petani hanya berkisar Rp2.900 hingga Rp3.400 per kg. Petani juga telah sepakat," kata Amran saat mengunjungi Desa Wanareja, Kecamatan Wanareja, Cilacap, Jateng, kemarin.

Pembelian gabah senilai Rp3.700 per kg, lanjut dia, merupakan arah-an dari Presiden Joko Widodo.

"Presiden meminta petani tidak merugi sebab, kalau merugi, petani sulit meningkatkan produksi," ujarnya.

Dengan menjual gabah ke Bulog, lanjut dia, petani bisa mendapatkan selisih sekitar Rp500/kg jika dibandingkan dengan pasar.

"Kalau dihitung-hitung, petani terhindarkan dari kerugian. Sebab, 1 ton saja ada selisih harga Rp500 ribu. Bayangkan kalau 1 juta ton, kerugian yang dialami petani mencapai Rp500 miliar. Padahal, produksi terakhir ini kemungkinan mencapai 40 juta ton. Bisa dibayangkan kerugian petani kalau harga anjlok," jelasnya.

Amran mengingatkan petani untuk mengasuransikan sawah mereka karena pemerintah menanggung hingga 80%.

"Di Tuban, Jatim, ada petani terima Rp5 miliar karena sawahnya terendam banjir. Setiap hektare, petani mendapat ganti rugi senilai Rp6 juta. Pemerintah juga memberikan bantuan alat pertanian serta benih unggul."

Saat berdialog dengan petani di Desa Kalapa Sawit, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, Jabar, Amran kembali mengingatkan petani untuk menjual gabah ke Bulog.

"Kami memastikan seluruh gabah petani akan dibeli dengan harga Rp3.700 per kg," katanya.

Dia menambahkan Indonesia sudah mulai mengekspor beras karena pencapaian gabah di petani mencapai 4 juta ton sehingga stok dipastikan aman hingga Agustus.

Sementara itu, Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat, meraih Raskin Award 2016. Penghargaan itu diberikan atas prestasi tingkat penyerapan dan pembayaran beras untuk rakyat miskin (raskin).

Penghargaan itu diterima Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat peluncuran prog-ram beras keluarga sejahtera (rastra) dan bantuan pangan nontunai di Kota Bandung.

"Distribusi raskin pada 2016 di Kota Sukabumi mencapai 100% dan pembayarannya pun tepat waktu." (LD/AD/TS/AB/BB/DG/AU/MY/AS/N-1)