Khawatir Penjabat Bupati tidak Seirama

SEJUMLAH daerah mungkin akan diisi penjabat kepala daerah sembari menunggu pelantikan kepala daerah definitif hasil pemilihan kepala daerah (pilkada).

Akan tetapi, Bupati Mesuji, Lampung, Khamami, saat ditemui wartawan Media Indonesia Ahmad Novriwan, mengungkapkan sejumlah kekhawatiran terhadap keberadaan penjabat kepala daerah terkait dengan sinkronisasi arah pembangunan.

Apalagi, setelah pria yang akan memimpin Mesuji untuk periode kedua itu melihat hasil kerja pelaksana tugas bupati yang mengisi posisinya karena harus cuti selama kampanye.

Apa Anda melihat perubahan pemerintahan daerah setelah sempat cuti kampanye selama tiga bulan?
Memang banyak yang berubah. Meski masih dalam koridor aturan, menurut saya, mengganggu sistem dan pola pembangunan. Kalau diimbangi dengan kinerja enggak ada masalah.

Bisa dicontohkan kebijakan yang mengganggu sistem dan pola pembangunan?
Seperti anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Mesuji yang minim tetapi dengan belanja pegawai yang begitu besar. Saya pikir ini harus dikoreksi.
Kasihan rakyat Mesuji butuh pembangunan di sana-sini. Jadi, mohon maaf jika kelak saya akan mengoreksi kebijakan tersebut.

Bagaimana kondisi di perangkat organisasi daerah?
Saya pikir masih sesuai dengan aturan meski juga harus dilakukan koreksi. Selain kepangkatan, kualifikasi dari orang per orang harus benar-benar mumpuni di bidang mereka.
Saya khawatir target pembangunan tidak akan bisa tercapai dengan baik manakala di-handle oleh sumber daya manusia yang kurang ahli di bidangnya. Makanya, saya sangat berharap, sebelum ada pelantikan organisasi perangkat daerah (OPD), dapat dikonsultasikan kepada saya. Namun, itu tidak terjadi. Akan tetapi, itu juga saya rasa tidak salah.

Masa jabatan Anda sebagai bupati periode pertama berakhir pada April?
Ya, saya berakhir April sehingga akan ada penjabat Bupati Mesuji hingga saya dilantik sebagai bupati definitif.

Mengapa pelantikan Anda tidak dipercepat?
Pertanyaan ini semestinya kepada mendagri atau gubernur. Maunya saya, setelah April, saya dan wakil bisa langsung dilantik agar tidak ada stagnasi pembangunan. Informasi yang saya peroleh, pelantikan serempak akan dilakukan dua tahap. Periode April dilantik Juni. Periode September dilantik Desember.

Jika ada penjabat bupati selama dua bulan, apakah berpengaruh ke pembangunan?
Saya pikir berpengaruh karena penjabat pemimpin akan memberikan angin baru dalam sistem pembangunan di Mesuji. Saya khawatir iramanya tidak sama. Akan tetapi, bukan itu saja persoalannya. Saya pikir soal efektivitas adalah permasalahan yang utama. (N-1)