SAR Siagakan Kapal dan Personel di Labuan Bajo

KANTOR Search And Rescue (SAR) Kupang, Nusa Tenggara Timur, telah menyiagakan kapal dan personel di Pos SAR Labuan Bajo, ibukota Kabupaten Manggarai Barat untuk menjamin keamanan dan keselamatan wisatawan.

Kepala Kantor SAR Kupang Gede Ardana mengatakan pihaknya telah menempatkan Kapal SAR Antareja yang memiliki panjang 40 meter, memiliki sistem navigasi moderen seperti radar cuaca, radio komunikasi, ruang perawatan medis, sonar. dan Echosounder. Selain itu ada juga satu unit RIB dan dua unit Rubber Boat bersama 12 personel.

"Tim SAR di Labuan Bajo sudah siap, tetapi kita masih butuh tambahan personel karena di sana banyak pulau, banyak lokasi wisata," kata Gede Ardana kepada wartawan di sela-sela Upacara Peringatan HUT Basarnas ke-54 di Kupang, Selasa (28/2).

Gede mengatakan pihaknya tetap meningkatkan kesiap-siagaan karena kunjungan wisatawan ke daerah itu terus meningkat. "Kesiap-siagaan bertujuan mengurangi korban jiwa jika terjadi kecelakaan di laut," ujarnya.

Kunjungan wisatawan ke sejumlah lokasi wisata di Taman Nasional Komodo di daerah itu terus meningkat. Selama 2016, wisatawan yang datang ke Labuan Bajo mencapai 83.712 orang terdiri dari 54.335 wisawatan domestik dan 29.377 wisatawan mancanegara. Jumlah itu merupakan bagian dari 882.395 wisatawan yang berkunjung ke NTT selama satu tahun terakhir.

Dia mengatakan saat ini Kantor SAR Kupang telah memiliki empat pos SAR termasuk Labuan Bajo. Tiga Pos SAR lainnya ialah Pos SAR Waingapu, Pos SAR Pos SAR Maumere, dan Pos SAR Alor.

Setiap Pos SAR dilengkapi personil, sea reader, perahu karet, rescue car, dan sepeda motor. Kecuali Pos SAR Labuan Bajo yang ditempatkan kapal dan satu kapal ditempatkan di Kupang. Menurutnya penambahan fasilitas SAR di Nusa Tenggara Timur baru terjadi sejak empat tahun terakhir dan secara rutin melakukan tugas-tugas kemanusiaan di berbagai wilayah NTT.

Upacara HUT Basarnas dihadiri Wakil Gubernur NTT Benny Litelnoni dan serta dari unsur TNI, Polri, Satpol PP, Tagana, dan Gegana. Seusai upacara digelar atraksi penyelamatan korban dari ketinggian, korban reruntuhan bangunan, dan korban di kendaraan. (OL-5)