Elite Diminta Terima Hasil

RATUSAN santri dan ulama di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, turun ke jalan untuk melakukan aksi damai seusai pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang telah selesai. Aksi itu digelar agar tidak ada pihak yang memperkeruh suasana.

Ratusan santri dan ulama dari berbagai pesantren di Tasikmalaya, kemarin, turun ke jalan di kawasan Tugu Adipura dengan cara berjalan kaki dan menuntut semua tim pasangan calon dan pendukung menerima hasil pilkada.

“Kami akan siap menghalau orang yang memperkeruh suasana pascapesta demokrasi yang telah berjalan aman,” kata koordinator aksi Abdul Jalal.

Abdul juga menuntut elite politik serta seluruh elemen masyarakat harus menerima secara legowo hasil pilkada. “Kami meminta hasil pilkada diterima secara legowo oleh pasangan calon tanpa memperkeruh suasana Kota Tasikmalaya,” ujarnya.

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 telah digelar di ratusan daerah. Sejumlah daerah menyusul pada 2018.

Seperti untuk pemilihan kepala daerah Kota Palembang, Sumatra Selatan, anggota DPRD Sumatra Selatan Budiarto Marsul mengaku siap tampil.

“Siap maju tentunya dengan pengalaman yang saya miliki pernah menjadi Wakil Wali Kota Pagaralam, kemudian anggota dewan dua periode, dan memimpin perguruan tinggi serta jaringan masyarakat yang lumayan,” kata Budiarto di Palembang, kemarin.

Menurut dia, masalah infrastruktur Kota Palembang itu harus dibenahi seperti saluran air, pasar, dan yang paling pokok jalan-jalan lingkungan harus ada percepatan pembangunan. Selain itu, ruang terbuka hijau harus menjadi perhatian.

Untuk Kota Bekasi, Jawa Barat, PDIP mulai melirik dua nama, yakni Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi dan Ahmad Syaikhu, yang diusung Golkar dan PKS.

Dia memastikan PDIP akan tampil habis-habisan untuk mengambil kepemimpinan Kota Bekasi. “Saya melihat PDIP akan all out di pilkada di Kota Bekasi menyusul peningkatan target kemenangan pilkada,” kata Bendahara DPD PDIP Jabar Waras Wasisto. (AD/Ant/N-1)