Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
FENOMENA tanah retak yang terjadi di Desa Wonocolo Kecamatan Kedewan, Bojonegoro, Jawa Timur semakin mengkhawatirkan dan dinilai bisa membahayakan warga.
Tim Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" (UPNV) Yogyakarta menyarankan agar warga tidak menempati tanah retak yang luasnya mencapai sekitar 7,5 hektare itu. "Kepada penduduk selama masih terjadi hujan disarankan tidak menempati di sekitar lokasi kawasan tanah retak," kata ahli geologi UPNV Yogyakarta Dr. Djatmika Setiawan, Senin (20/2).
Oleh karena itu, ia meminta warga agar mengungsi dari rumahnya dari kawasan tanah retak di desa setempat sambil menunggu penanganan dari pihak berwajib. Sebelumnya, tim UPNV Yogyakarta telah mengkaji kejadian tanah retak di Desa Wonocolo, yang dikenal sebagai wilayah penghasil minyak bumi itu, dengan memanfaatkan rekaman data dan peta lapangan dari Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah.
Dari hasil interpretasi (pandangan teoritis), ia sependapat dengan tim geodetik Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, bahwa terjadinya rekahan tanah di kawasan setempat berjalan dalam waktu lama. "Lokasi kejadian gerakan tanah di Wonocolo terletak di jalur patahan naik tua Kawengan-Wonocolo kerarah barat laut-tenggara dan naik ke arah barat daya," kata Djatmika, yang melakukan kajian bersama Dr. Dedy Kristanto dan Nur Arief Nugroho.
Selain itu, lanjut dia, rekahan tanah juga terjadi di kawasan arah barat laut-tenggara "Dengan kondisi batuan yang kurang stabil dan curah hujan yang tinggi maka terbentuklah rekahan-rekahan terbuka sejajar dengan patahan utama (barat laut-tenggara)," jelas dia.
Dampak dari semua itu, kata dia, mengakibatkan terjadinya bentuk yang semakin naik ke utara dari lokasi kejadian hingga ke puncak "antiklin" utama Kawengan - Wonocolo dan semakin turun ke selatan.
Ia juga menyebutkan tanah yang di lokasi setempat yaitu endapan paling muda berupa batulempung berpasir dan batuan hasil lapukan.
Oleh karena itu, lanjut dia, ketika terjadi patahan tanah di sekitar 7,5 hektare terdengar suara yang gemuruh mirip ledakan. Dalam kejadian tanah retak yang didahului suara ledakan di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, mengakibatkan 11 jiwa (4 kepala keluarga) yang menghuni tujuh rumah mengungsi, pada 16 Februari.(OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved