Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BULOG Divisi Regional Yogyakarta menerapkan harga komersial untuk membeli gabah atau pun beras petani.
"Skema harga komersial berdasarkan kualitas beras bertujuan meningkatkan minat petani menjual beras ke Bulog," kata Kepala Divisi Regional Badan Urusan Logistik (Bulog) DIY Miftahul Adha.
Ia menyebutkan terobosan itu dilakukan karena harga jual beras di kalangan petani ada yang sudah di atas harga pembelian pemerintah (HPP) yang masih ditetapkan Rp7.300 per kg. Hal itu dilakukan untuk bersaing dengan tengkulak atau swasta yang berani membeli dengan standar harga di atas
HPP.
Sema harga komersial yang diterapkan, ujarnya akan menyeleksi kualitas beras petani. "Apabila kualitas beras dipastikan bagus dan petani memasang dengan harga di atas HPP, maka Bulog tidak keberatan membeli," ujarnya.
Ia menyontohkan, jika harga di pasar sudah mencapai Rp7.400 per kg dan hasil pengamatan ternyata kualitas berasnya memang bagus, "kami berani membeli."
Menurut dia saat ini serapan beras di tingkat petani masih rendah karena sawah-sawah petani yang memasuki masa panen masih belum merata. Sejak awal Februari yang merupakan masa awal penyerapan beras, hingga saat ini beras yang dibeli dari petani mencapai 1.000 ton.
"Hingga saat ini panen baru ada di Kulonprogo dan sebagian di Bantul," kata Miftah.
Ia memperkirakan pengadaan beras akan meningkat saat masa panen raya yang diperkirakan berlangsung pada Maret hingga April.
"Kami optimistis target 65.475 ton pada tahun ini tetap tercapai," kata dia.
Menurut dia, meski pengadaan beras masih belum optimal, stok beras di gudang Bulog DIY saat ini diperkirakan masih mampu mencukupi kebutuhan hingga enam bulan ke depan.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved