Rawan, Distribusi Logistik Pilkada Pidie Dijaga Ketat

SELURUH logistik pemungutan suara Pilkada Serentak di Kabupaten Pidie hari ini, Senin (13/2) telah tiba di 23 kecamatan setempat. Pidie termasuk kabupaten yang dianggap rawan dalam proses penyelenggaraan pilkada di Aceh.

Bahan untuk kelengkapan pesta demokrasi pemilihan Gubernur Aceh dan pemilihan Bupati Pidie itu dijaga ketat oleh personel Polres Pidie, Brimob, dan dibantu personel TNI. Supaya lebih terjamin dari berbagai kemungkinan buruk, bahan logistik tersebut diamankan sementara di kantor camat.

"Untuk sementara kita simpan dulu di kecamatan, karena di sini pengamanannya mudah dan personel polisi memadai," kata Anwar, ketua KIP Pidie kepada Media Indonesia di sela-sela pengecekan terakhir logistik di lokasi terpencil Kecamatan Mane, Senin (13/2).

Dikatakannya, logistik baru dibawa ke masing-masing TPS pada Rabu (15/2) dini hari. Hal itu karena di tiap=tiap TPS sebelum waktu pemungutan suara belum ada personel aparat keamanan lengkap.

"Rabu pukul 04.00 WIB sudah harus diangkut dari kecamatan ke TPS dengan pengawalan ketat aparat keamanan karena di sini rawan. Pukul 08,00 WIB, Rabu pagi harus sudah bisa diselenggarakan pemungutan suara," imbuh Ridwan.

Sesuai informasi dari Polres Pidie, dari jumlah 802 TPS di kabupaten itu, sebanyak 256 di antaranya berkategori rawan satu. Untuk rawan satu tiap TPS akan diawasi oleh 2 personel polisi. Sedangkan TPS yang dianggap aman dijaga satu personel saja.

Kemudian ada pula tambahan 500 personel Brimob BKO asal Polda Sumatra Utara yang membantu pengamanan di wilayah teritorial kabupaten Pidie. (X-12)