Pembebasan Lahan Tol Balikpapan-Samarinda Terkendala

PROYEK pembangunan jalan Tol Balikpapan-Samarinda yang seharusnya tuntas pada 2018 hingga kini masih terkendala pembebasan lahan. Padahal, proyek tersebut sudah dicanangkan sejak tujuh tahun lalu.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang dan Perumahan Rakyat Kalimantan Timur, M Taufik Fauzi, menjelaskan dari panjang jalan tol 99,02 kilometer yang terbagi menjadi lima seksi pekerjaan itu, untuk pembebasan lahan sudah mencapai 85,29%.

Paling lambat ialah pembebasan lahan Seksi IV yang menghubungkan Palaran-Jembatan Mahakam Kota dengan panjang 18,25 kilometer.

"Masih ada 50% belum dibebaskan karena ada pembangunan taman satwa di Seksi IV seluas 59 hektare," ujar Taufik, kemarin (Rabu, 8/2).

Dari Lampung, pembebasan lahan Jalan Tol Trans-Sumatra (JTTS) tahap II, yakni ruas Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah-Pematang Panggang, Kabupaten Mesuji, akan selesai pada Maret ini.

Ketua Tim Percepatan Pembebasan Lahan JTTS, Adeham, mengaku sejauh ini pihaknya terus berkoordinasi dan melakukan pendekatan dengan semua pihak, termasuk perusahaan.

"Perusahaan memang susah karena tanah yang kami minta untuk jalan tol itu cukup luas. Kami minta kepada perusahaan supaya cepat membantu. Sementara untuk masyarakat tergantung bagaimana cara pendekatannya," jelas Adeham yang juga Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Lampung.

Masih terkait dengan pembangunan infrastruktur, PT Waskita Karya mencatat saat ini progres pembangunan <>light rail transit (LRT) atau kereta cepat sudah mencapai 31,93%.

Persentase pengerjaan dinilai tidak sesuai dengan jadwal progres seharusnya yang mencapai 33,72%. Namun, keterlambatan ini masih dalam batas toleransi.

Di Jawa Timur, sepanjang 719 kilometer jalan provinsi belum memenuhi standar aturan. (SY/NW/DW/FL/N-3)