Legislator Diperiksa pada Kasus Suap Jabatan di Klaten

PENYIDIKAN kasus jual beli jabatan di Pemkab Klaten, Jawa Tengah, dengan tersangka Bupati nonaktif Sri Hartini dan Suramlan, kepala seksi pada dinas pendidikan, terus dilakukan. Kemarin (Rabu, 8/2), KPK memeriksa 28 saksi, yang terdiri atas ASN, anggota dewan, dan perangkat desa.

Anggota legislatif yang dipanggil ialah Andi Kusuma dari Fraksi PDI Perjuangan. Dari pejabat eselon III, yang dipanggil ialah Slamet, Kabid Mutasi Badan Kepegawaian Klaten.

Slamet sudah beberapa kali dipanggil dan diperiksa, baik di Klaten maupun Jakarta. "Saya diperiksa sebagai saksi untuk melengkapi keterangan yang sudah saya sampaikan sebelumnya," ungkap Slamet, sebelum memasuki ruang pemeriksaan di Polres Klaten, kemarin.

Seorang saksi, Widyastuti, pegawai Puskesmas Klaten Selatan, hanya sebentar berada di ruangan. Ia keluar lagi setelah penyidik mengambil foto dirinya. "Panggilan KP salah alamat. Penyidik minta maaf dan hanya mengambil foto saya," tuturnya.

Di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, penyidik polres akan segera melimpahkan berkas pemeriksaan kasus dugaan korupsi proyek fiktit Jalan Lando-Noa senilai Rp4 miliar ke kejaksaan.

Dalam kasus itu penyidik akan mendalami peran Bupati Manggarai Barat Agustinus CH Dulla dalam proyek tersebut. "Dalam kasus ini, BPKP menyatakan kerugian negara mencapai Rp2 miliar. Saat ini kami fokus melengkapi berkas peran kontraktor dan pejabat pembuat komitmen," kata Kapolres Manggarai Barat AKB Supiyanto.

Polres sudah menetapkan dua tersangka, yakni Jimi Ketua, pejabat pembuat komitmen, dan Ihing, pemilik PT Sinar Lembor, kontraktor. Ihing mengaku mengerjakan proyek jalan itu atas perintah lisan Bupati Agustinus. "Bupati menelepon saya untuk mengerjakan proyek jalan itu tanpa melalui tender."

Di Kalimantan Tengah, Gubernur Sugianto Sabran meminta kejaksaan tinggi ikut mengawasi lelang proyek. "Kami menduga banyak makelar proyek di lingkungan pemprov. Saya ingin semua proyek pembangunan di Kalteng hanya menguntungkan dan menyejahterakan rakyat." (JS/JL/SS/AD/N-2)