Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Kulonprogo Vaksin Ternak di Lokasi Antraks

Agus Utantoro
03/2/2017 13:23
Kulonprogo Vaksin Ternak di Lokasi Antraks
(Antara)

MENCEGAH kembali munculnya antraks pada ternak, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan vaksinasi ternak di Desa Purwoasari.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulonprogo Bambang Tri Budi di Kulon Progo, Jumat (3/2), mengatakan dusun-dusun yang dilakukan pemvaksinan di Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, itu adalah Ngaglik, Penggung, Ngroto dan Dusun Wonosari, serta kawasan di radius wilayah itu.

"Sampai saat ini, kondisi lokasi antraks sudah bagus dan tidak ditemukan kembali adanya hewan ternak mati. Meski demikian, sesuai standar operasional pelaksanaan, petugas terus melakukan vaksinasi di kawasan radius," kata Bambang.

Ia mengatakan vaksin akan dilakukan dua kali dalam satu tahun. Hal ini untuk memastikan bahwa wilayah tersebut sudah bebas antraks.

Bambang menambahkan petugas harus bekerja keras dan berjalan kaki menuju lokasi ternak milik warga. Medan di Desa Purwosari sangat terjal dan jauh dari jalan. Bahkan, ada salah satu petugas dokter hewan yang tertimpa kayu
kandang milik warga saat melaksanakan tugas.

"Kami sampai tidak tega melihat petugas di lapangan yang bekerja keras. Kami mengharap masyarakat membatu petugas yang melakukan vaksinasi," katanya.

Sebelumnya, Sekda Kulonprogo Astungkara mengatakan Pemkab Kulonprogo mendapat bantuan vaksin sebanyak 17.600 dosis dari Kementerian Pertanian untuk mengatasi antraks di Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo.

"Kami memperkirakan kebutuhan vaksin 17.500 dosis, tapi mendapat kiriman 17.600 dosis. Kami belum mengetahui, apakah vaksin tersebut masih kurang atau tidak," kata Astungkara.

Selain itu, ia mengatakan dirinya meminta Dinas Pertanian dan Peternakan (DPP) melalukan investigasi masuknya virus antraks ke Girimulyo. Sejauh ini, desa itu tidak pernah ditemukan kasus antraks.

"Kami minta tim menginvestagasi Ngatijo, pemilik sapi yang sapinya terkena antrak. Sapi tersebut didapat dari mana? Ini perlu diinvestigasi supaya antraks tidak meluas," katanya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya