Tersangkut Korupsi, Petahana Absen dalam Debat Pilkada Cimahi

DEBAT publik Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi, Jawa Barat, Selasa (31/1) malam besok di Gedung Vidya Candra dipastikan tidak diikuti lengkap. Pasalnya, dari ketiga pasangan calon (paslon), kandidat nomor urut satu, Atty Suharti dipastikan akan absen.

Seperti diberitakan, di awal masa kampanye lalu Atty Suharti yang merupakan calon petahana dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia pun dipastikan tidak bisa ikut tahapan Pilkada sejak 2 Desember 2016.

Ketua KPU Cimahi, Handi Dananjaya, membenarkan bahwa paslon nomor urut 1 dalam debat besok hanya akan dihadiri wakilnya saja, yakni Achmad Zulkarnain.

"Kami maklum dan wajib menghargai proses hukum itu. Paslon nomor urut satu kemungkinan hanya dihadiri wakilnya," ujar Handi saat ditemui di Kantor KPU Kota Cimahi, Senin (30/1).

Menurut dia, keinginan penyelenggara Pemilu tentu ingin semua paslon hadir lengkap. Namun, kondisi berkata lain. Pihaknya pun tidak bisa memaksa proses berjalan sempurna. proses memaksa. Proses hukum yang menjerat Atty bukanlah ranah KPU. Ia pun menghargai aturan aparat penegak hukum yang tengah bekerja.

"Urusan dengan penegak hukum harus dihargai, dan agenda debat publik tetap digelar meski hanya diikuti wakilnya saja," katanya.

Handi berharap, debat publik ini menjadi wahana bagi para paslon untuk mencurahkan gagasan dalam meraih simpati pemilih yang jumlahnya sekitar 355.722 jiwa sekaligus memperdalam visi, misi, dan program untuk lima tahun mendatang.

"Kami harap masyarakat bisa memanfaatkan debat publik ini dengan maksimal. Bisa menyaksikan langsung debat lewat televisi yang sudah bekerja sama dengan kita," ungkapnya.

Debat paslon Pilkada Cimahi ini hanya akan digelar satu kali. Untuk itu, ia berharap masyarakat bisa memberikan pertimbangan untuk menilai dan menyaring langsung apa yang akan disampaikan para paslon nanti.

"Apakah visi dan misinya itu sejalan dengan keinginan masyarakat atau tidak. Nanti kita bisa lihat langsung," bebernya.

Handi menyatakan, persiapan untuk debat publik sudah matang mulai dari peralatan, perlengkapan, keamanan, hingga materi debat sudah siap. Untuk tamu undangan akan disiapkan sebanyak 500 orang dari pendukung paslon masing-masing, elemen masyarakat, hingga komisioner KPU perwakilan daerah di Jawa Barat.

"Waktu debat akan berlangsung selama 120 menit untuk semua sesi. Adapun untuk pemaparan dan menjawab pertanyaan, para paslon masing-masing diberi waktu 2 menit," tambahnya.

Sementara itu, untuk menjaga keamanan selama acara debat berlangsung, Polres Cimahi dan aparat terkait telah menyiapkan 250 personel gabungan baik dari Satuan Dalmas, Brimob Polda Jabar, serta bantuan dari TNI.

Kkami berharap kegiatan debat publik ini berjalan lancar. Untuk itu saya mengimbau, kepada para tim sukses agar tidak mengerahkan massa saat acara berlangsung," kata Kapolres Cimahi AKBP Ade Ary Syam Indardi.

Pihaknya pun tidak memperbolehkan massa berada di luar sekitar Gedung Vidya Candra. Polisi akan menindak tegas massa maupun simpatisan pendukung yang membuat kericuhan saat proses debat berlangsung.

"Bagi siapa pun yang mencoba mengganggu proses debat ini, akan ditindak tegas dan tidak diperkenankan ada di area debat tersebut. Kami tidak ingin terjadi suatu hal yang dapat merugikan dan mengganggu jalannya proses Pilkada Cimahi ini," jelasnya. (OL-3)