Harga Cabai Rawit di Bangka Tembus Rp130 Ribu

SEBANYAKk 80 persen pasokan kebutuhan pokok di Provinsi Bangka Belitung masih bergantung dari daerah lain. Tak heran, harga pangan di daerah itu lebih mahal, seperti harga cabai rawit yang melonjak saat ini.

Terpantau di pasar Pembangunan Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung, Minggu (22/1), stok cabai rawit di agen kosong. Dan baru masuk pada malam hari, sehingga senin (23/1) harga cabai rawit di tingkat pengecer mencapai Rp130 ribu per kg.

Roy,43, salah satu pedagang kebutuhan pokok di Pasar Pembangunan Pangkalpinang membenarkan tidak ada pedagang yang jualan cabai luar kecuali cabai rawit lokal.

"Kemarin Minggu gak ada pasokan jadi kita tidak jual, ada yang jual tapi cabai lokal harganya Rp150 ribu per kg," kata Roy.

Diungkapkan Roy, pedagang baru bisa berjualan cabai rawit setelah minggu malam pasokan datang, dan Senin (23/1) di jual dengan harga Rp130 ribu per kg, atau naik Rp10 ribu per kg.

"Sabtu kemarin sebelum stok kosong pada minggu, masih kita jual Rp120 ribu per kg, tapi Senin (23/1) harga naik menjadi Rp130 ribu per kg," ujar Roy.

Kenaikan harga cabai rawit juga terasa di Sungailiat Bangka. Yuyun, pengecer cabai rawit mengaku Minggu kemarin cabai rawit luar kosong, mereka hanya menjual cabai lokal.

"Kemarin kosong, kita hanya jual cabai rawit lokal saja," ucap Yuyun.

"Hari ini, untuk cabai rawit kita jual sama dengan di Pangkalpianang Rp130 ribu per kg," terangnya.

Di tempat terpisah, Jono, dirtibutor cabai rawit membenarkan harga cabai rawit sekarang naik, hal ini karena harga di tingkat petani di Jawa Timur naik. Terlebih minggu kemarin stok kosong.

"Harga di tingkat petani di Jawa Timur sudaha mahal, jadi hari kita jual naik," kata Jono.

Jono menyebutkan untuk pasokan cabai rawit yang datang pada Minggu malam merupakan cabai rawit asal jawa timur sedangkan Manado belum ada.

"Minggu malam, pasokan cabai dari jawa timur baru tiba, kalau yang Manado belum masuk sampai saat ini, sekarang juga stok terbatas," pungkas Jono.(OL-5).