[Wawancara Ahmad Heryawan] Keragaman tidak Boleh Lunturkan Persatuan

SELAMA 2016, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mencatat 97 pengaduan pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan. Dari jumlah itu, Provinsi Jawa Barat menjadi daerah yang paling banyak mendapat laporan.

Karena itu, wartawan Media Indonesia Budi Mulia Setiawan mewawancarai Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Kota Bandung. Berikut petikannya.

Apa pandangan Anda soal toleransi beragama?
Toleransi antarumat beragama adalah harga mati bagi Republik Indonesia karena toleransi sangatlah penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa kita.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Kemajemukan itu merupakan modal yang berharga untuk pembangunan bangsa. Toleransi dan saling menghormati merupakan sikap yang harus ada di setiap jiwa warga.

Keragaman agama yang dianut setiap anggota masyarakat tidak boleh melunturkan rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Nilai-nilai luhur yang lahir dari budaya bangsa, seperti yang tertuang dalam UUD 1945 dan Pancasila menjadi alat pengikat dan pemersatu bangsa, tanpa memandang etnik, golongan, suku, maupun agama yang dianut.

Bagaimana penerapan toleransi beragama di wilayah Jawa Barat?
Jabar selalu mengedepankan toleransi antarumat beragama demi menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. Setiap ada upaya atau tindakan yang dapat memecah-belah persatuan akan ditindak tegas.

Edukasi tentang toleransi antarumat beragama juga kerap kali dilakukan. Pemerintah juga selalu maksimal dalam menjaga keamanan perayaan hari raya keagamaan.

Seperti, jelang akhir 2016, Jabar menggelar Apel Nusantara Bersatu dalam rangka mengingatkan kembali masyarakat untuk tetap bersatu dan menghargai kebinekaan Indonesia.

Lalu, mengapa pengaduan pelanggaran kebebasan beragama paling banyak dari Jabar?
Secara resmi, pemerintah provinsi (pemprov) belum menerima laporan Komnas HAM tersebut. Kami baru mengetahui dari media. Tentu antarlembaga perlu diskusi lebih lanjut secara formal. Senyatanya Pemprov Jabar telah bekerja keras dalam menjaga toleransi.

Jabar merupakan provinsi dengan penduduk terbesar di Indonesia, yakni lebih dari 45 juta jiwa yang tersebar di 27 kabupaten/kota. Tentunya memiliki tantangan tersendiri dalam hal menjaga toleransi antarumat beragama. Keragaman suku, adat istiadat, dan budaya di Jabar juga menjadi faktor yang harus dipertimbangkan.

Saya dan seluruh jajaran Pemprov Jabar berkomitmen untuk bekerja lebih keras dalam menyebarkan nilai kebinekaan kepada masyarakat agar toleransi terjaga yang berujung pada utuhnya persatuan dan kesatuan bangsa.

Berbagai program kerja telah kami susun untuk segera dilaksanakan pada 2017. Saya sangat berharap masyarakat dapat terlibat langsung dan bekerja sama dengan pemerintah dalam rangka menyebarkan nilai kebinekaan ke masyarakat.

Apa solusi untuk meminimkan tindakan intoleran?
Edukasi masyarakat akan memegang peranan penting dalam menanamkan nilai kebinekaan dan toleransi sejak usia dini. Program edukasi melalui berbagai cara yang terintegrasi menjadi solusi dalam melahirkan toleransi, kebinekaan, dan kebersamaan.(N-1)