Media Group Ikut Bantu Pengungsi Bima

YAYASAN Media Group melalui program Dompet Kemanusiaan Media Group kemarin memulai bakti sosial di bidang kesehatan dan membagikan sembilan bahan pokok bagi para pengungsi bencana banjir di Bima, Nusa Tenggara Barat.

Tim medis Media Group bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung dan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar Mataram.

Mereka antara lain menangani 212 warga yang tersebar di Dusun Oencanga, Dusun Oimbai, Lewi Loa, dan di Kelurahan Rabadompu Timur.

Warga umumnya mengalami penyakit kulit serta infeksi saluran pernapasan atas.

"Kegiatan ini rencananya dilakukan hingga 3 Januari mendatang karena menyesuaikan dengan waktu tanggap darurat," ujar dr Bambang Setiadji yang memimpin tim medis.

Menurut Bambang, pihaknya menargetkan 150-200 orang bisa terlayani setiap hari.

"Yang kami khawatirkan ialah wabah infeksi seperti mencret dan kolera," tambahnya.

Sementara itu, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa kemarin meninjau para pengungsi di Masjid Baitul Hamid, Kelurahan Penaraga, Kota Bima, yang mencapai 900 jiwa.

Khofifah sempat menangis terharu melihat pengungsi yang telah enam hari bertahan dengan kondisi memprihatinkan.

Mensos yang didampingi Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi juga meninjau gudang Bulog di Kelurahan Jatiwangi, Kota Bima, yang rusak terkena banjir.

Dari 2.200 ton stok beras di gudang, diperkirakan hanya sekitar 500 ton yang bisa diselamatkan.

Divisi Regional Bulog yang membawahkan Kota Bima dan Dompu memastikan stok beras untuk delapan bulan ke depan aman.

Nilai kerugian sementara akibat banjir bandang di Kota Bima pada 21 dan 23 Desember lalu ditaksir lebih dari Rp1 triliun.

Kerusakan terbesar pada fasilitas kesehatan yang mencapai sekitar Rp65 miliar.

"Saat ini juga masih ada sekitar 9.000 pengungsi yang tersebar di 30 titik," kata Wali Kota Bima, Qurais Abidin.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Williem Rampangilei menyatakan pihaknya akan membantu pemerintah daerah dalam hal anggaran, peralatan, dan bantuan logistik senilai Rp3,4 miliar, juga ditambah bantuan manajerial. (YR/Ire/Mtvn/X-11)