Daerah Permudah Investasi, Dari Hotel sampai Rumah Sakit Atlet

SEJUMLAH daerah mengaku telah menyiapkan beberapa rencana kemudahan berinvestasi untuk menyongsong 2017. Kabupaten Belitung di Provinsi Bangka Belitung, misalnya, berjanji memberikan kemudahan dalam proses perizinan investasi di bidang perhotelan.

"Kita mudahkan segala proses, terutama perizinan," janji Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Belitung Hermanto, pekan lalu.

Sementara itu, investor dari Korea, Tiongkok, dan Singapura mulai melirik potensi Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, untuk menanamkan investasi di bidang perkayuan dan garmen.

Untuk memperlancar investasi masuk, Wakil Bupati Temanggung Irawan Prasetyadi mengatakan akan memperbaiki masalah perizinan.

Sebelumnya, Kelompok Kerja Amdal yang dibentuk pemkab sukses memangkas waktu perizinan Amdal dari 45 hari kerja menjadi 14 hari saja. Pemangkasan waktu keseluruhan perizinan menjadi target selanjutnya.

Selama ini jika syarat perizinan normal dan semua dokumen terpenuhi, paling cepat dibutuhkan waktu 45 hari. "Itu masih terlalu lama. Minimal ada penghematan waktu tujuh hari bisa lebih cepat," sebutnya.

Dalam setahun terakhir, industri di Nusa Tenggara Timur mulai menggeliat, antara lain dengan beroperasinya tambak garam industri di Kabupaten Kupang dan rambut palsu di Kota Kupang.

Di masa depan, pemerintah akan terus menggenjot investasi di sektor pariwisata dan manufaktur di NTT. "Pariwisata paling cepat mendatangkan devisa karena didukung profil dan citra Labuan Bajo sebagai daerah tujuan wisata kelas dunia," sebut Kepala BKPM Thomas Lembong.

Sementara itu, investor Korea Selatan, DH Group, akan berinvestasi membangun rumah sakit atlet dan hotel setinggi 27 lantai di Sumatra Selatan untuk mendukung pelaksanaan Asian Games 2018 mendatang. (RF/TS/PO/DW/N-4)