Polres Antisipasi Kasus Intoleran

Polres Bojonegoro, Jawa Timur, berkoor­dinasi dengan pihak terkait untuk mengantisipasi kasus intoleransi menjelang Natal dan Tahun Baru sehingga Polres Bojonegoro menggelar Operasi Lilin yang fokus untuk pengamanan 46 gereja di wilayahnya.

“Pengamanan 46 gereja menjadi fokus perhatian kami. Ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat yang merayakan Natal dan Tahun Baru,” ungkap Kapolres Bojonegoro AKB Wahyu S Bintoro seusai Rapat Koordinasi di Ruang Angling Dharma Pemkab Bojonegoro, kemarin.

Dia menambahkan, Polres juga mendapat bantuan kepada instansi terkait lainnya. Di antaranya, 36 personel Kodim, enam personel polisi militer, 30 orang Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan 30 orang dari dinas perhubungan.

Polda Maluku Utara akan menyiagakan sejumlah penembak jitu di titik- titik rawan dalam rangka pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru.

Humas Polda Maluku Utara AKB Hendry Badar di Ternate mengemukakan, secara keseluruhan Polda Maluku Utara menurunkan 800 personel. Jumlah itu bakal bertambah dengan adanya bantuan dari personel TNI dan Satpol PP.

Kapolres Sidoarjo, Jawa Timur, AKB Muhammad Anwar Nasir, menegaskan akan menindak tegas organisasi kemasyarakatan (ormas) yang hendak melakukan sweeping menjelang Natal dan Tahun Baru. “Jangan sampai ada ormas yang melakukan sweeping ke­cuali Polri,” kata Anwar.

Komandan Banser NU Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Lutfi Arifin, mengaku anggota Banser tidak diturunkan dalam pengamanan rumah ibadah.

“Namun begitu, kami ada 1.500 anggota Banser yang sedia membantu pengamanan jika sewaktu-waktu di­minta. Jadi kami on call, sewaktu-waktu dibutuhkan pokoknya siap,” ujar Lutfi.

Wakil Kapolres Temanggung Komisaris Dax Emanuelle mengatakan, pokok utama pengamanan ada di polisi yang mendapat dukungan dari TNI. “Untuk ormas yang membantu, tergantung kesediaan mereka,” ujar Dax. (YK/HS/TS/Ant/N-1)