Sulteng Siap Buka 100 Ha Lahan Jagung

GUBERNUR Sulteng Longki Djanggola menjawab tantangan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk membuka 100 ribu hektaree lahan jagung.

Dia menyatakan Pemprov Sulteng sangat siap untuk membuka lahan pertanian jagung seperti yang diminta oleh Menteri Pertanian saat panen raya di Poso, Selasa (13/12) lalu.

Menurut Longki, Sulteng sangat siap untuk membuka lahan jagung 100 ribu hektaree, asalkan juga mendapat dukungan dan bantuan dari pemerintah pusat.

Bantuan yang dimaksud, seperti pembukaan lahan, peralatan mesin pertanian, irigasi, dan sumber daya manusia.

"Lahan kita masih lebih dari 100 ribu hektare. Cuma persoalannya setelah dibuka itu apakah bisa langsung ditanami. Seperti yang saya lapor kepada Menteri Pertanian dari taget pembukaan lahan baru 50 persen yang bisa ditanami," kata Longki di Palu, Kamis (15/12).

Kendala utama, lanjutnya, adalah masalah keterlambatan bibit dan kekurangan peralatan sehingga sangat diperlukan adanya kerja sama yang lebih antara pemerintah daerah dan pusat.

"Tapi paling tidak apa yang ditargetkan oleh Pak Menteri itu, kita sahuti dan itu sangat membantu untuk masyarakat petani kita di Sulteng," ungkap Longki.

Pihaknya mengakui, di Sulteng sudah ada beberapa kabupaten yang menjadi penghasil jagung. Daerah yang dimaksud itu adalah Sigi, Parigi Moutong, Donggala, Banggai dan Tojo Unauna.

"Dipastikan, 100 ribu hektare kebun jagung itu nantinya akan terbagi di kabupaten-kabupaten tersebut," imbuh Longki.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berjanji akan memberikan bantuan terhadap peningkatan produksi jagung di Sulawesi Tengah. Olehnya ia meminta agar luas lahan jagung nanti dapat mencapai 100 ribu hektaree, sehingga pada 2017 Sulteng, dapat menjadi daerah penyumbang ekpors jagung.

Tantangan itu disampaikan Mentan pada Gubernur Sulteng Longki Djanggola saat panen raya di areal persawahan Desa Masamba, Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Selasa (13/12) lalu.

Ia juga menyatakan bahwa total bantuan Kementerian Pertanian untuk Sulawesi Tengah saat ini sudah mencapai Rp800 miliar lebih. Jumlah itu tertinggi dari kabupaten lainnya di Tanah Air. (OL-5)