Korban Gempa Terserang Penyakit

SETELAH sepekan berada di posko pengungsian, belasan anak korban gempa mulai terserang diare dan demam serta mengeluhkan sejumlah penyakit lainnya. Mereka dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Tgk Chik Ditiro, Sigli, Aceh.

Kepala Ruang Bedah Wanita RSUD Tgk Chik Ditiro, Langsanawati, mengatakan anak-anak di pengungsian memang berisiko tinggi terserang berbagai penyakit. Terlebih lagi, mereka telah sepekan berada di posko pengungsian. "Mereka mengeluhkan berbagai penyakit, mungkin faktor makanan dan kena angin sehingga diare dan demam. Seminggu di tempat terbuka memang rawan diserang penyakit," kata dia, kemarin.

Pengungsi yang mengalami infeksi juga dirujuk ke rumah sakit itu. Menurut Langsanawati, mereka akan mendapat perawatan lebih lanjut. "Selain dari pengungsian, ada pasien tambahan dari rujukan puskesmas dan rumah sakit lainnya. Mereka akan dirawat intensif," pungkasnya.

Di lain sisi, dalam upaya pencarian dan penyelamatan korban gempa bumi 6,5 SR selama masa tanggap darurat, tim SAR kembali menemukan satu korban meninggal dunia. "Kemarin siang, tim SAR kembali menemukan satu korban, terindentifikasi atas nama Devi Srijalani, 22. Jadi fokus utama BNPB dan tim SAR ialah membantu membersihkan puing-puing bangunan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.

Dengan demikian, menurutnya, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa Aceh mencapai 102 orang, yaitu di Pidie Jaya 96, di Pidie 4, dan di Bireuen 2. Korban luka-luka 857 orang. Total pengungsi sebanyak 83.838 orang yang tersebar di 124 titik.
Sebanyak 4.836 personel dari kementerian, lembaga, TNI, Polri, pemda, relawan, LSM, organisasi kemasyarakatan, dan lainnya masih melakukan penanganan darurat selama 14 hari pascagempa di Kabupaten Pidie Jaya.

Berdasarkan pantauan Media Indonesia, bantuan terus berdatangan ke posko utama dan titik kecil posko pengungsian. Bertambahnya jumlah pengungsi juga disebabkan masih seringnya gempa susulan terjadi.

Berdasarkan data BMKG, sebanyak 88 kali gempa susulan terjadi. "Gempa susulan terus terjadi. Kalau di rumah hanya bertiga sama anak dan istri, tapi di pengungsian ramai," kata Basri, warga Deah Pangwa, Trienggadeng.

Pemasangan hidran

Pada bagian lain, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) dibantu 20 anggota Brimob memasang hidran umum (HU) tambahan di 18 titik lokasi pengungsian korban bencana gempa bumi di Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, dan Bireuen, kemarin.
Sampai saat ini, Tim Tanggap Darurat Kementerian PU-Pera terus menambah layanan air bersih dan sanitasi di lokasi-lokasi pengungsian korban bencana. Sebelumnya, Sabtu (10/12) malam, 30 unit HU tambahan telah tiba dari Medan dan Jakarta.

"Kami sangat concern dengan air bersih terutama di tempat pengungsian. Kami akan manfaatkan instalasi pengolahan air (IPA) minum terdekat untuk menyuplai air bersih, khususnya ke posko pengungsian," kata Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono
Untuk memastikan jalur logistik berjalan lancar, termasuk makanan dan obat-obatan, Tim Tanggap Darurat Kementerian PU-Pera mengirimkan sejumlah peralatan berat guna membantu tanggap darurat gempa bumi di Aceh. (Ind/Dro/MR/X-4)