Polisi Sita Narkoba Rp1,5 Miliar

POLDA Riau meringkus dua pengedar narkoba, yakni Hafis, 30, dan Mahrus, 40. Dari tangan keduanya, polisi menyita 759 gram sabu dan 8.000 ekstasi. Barang haram itu ditaksir bernilai Rp1,5 miliar.

"Kedua pelaku diduga bagian dari jaringan internasional. Narkoba diproduksi di Tiongkok dan dipasok lewat Malaysia. Kami akan terus mengembangkan kasus ini," ungkap Kapolda Riau Brigjen Zulkarnain Adinegara di Pekanbaru, kemarin. Penangkapan itu, lanjut dia, dilakukan lewat operasi penyamaran. "Keduanya sudah lama diincar.

" Di Jawa Barat, BNN menyatakan dari total 42 juta jiwa warga, sekitar 2,42%-nya telah menjadi korban narkoba. Jumlah korban narkoba terus bertambah dari tahun ke tahun, dan modus peredarannya juga terus berkembang.

"Kami menemukan permen yang sudah dicampur dengan sabu. Ini membuat anak-anak menjadi kecanduan saat mereka menginjak remaja," papar Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Jawa Barat, Wuryanto Sugiri.

Peredaran narkoba yang terus berkembang membuat BNN Sulawesi Selatan memperkuat koordinasi. Untuk itu, kemarin, BNN Sulsel menyerahkan mobil pemberdayaan masyarakat kepada BNN Palopo, BNN Bone, dan BNN Toraja. "Jika dibandingkan dengan jumlah korban pada 2015, tahun ini ada peningkatan sekitar 2%," kata Kepala BNN Sulsel Brigjen Agus Budiman Manalu.