Murid Korban Gempa Sekolah di Tenda

MULAI hari ini, di seluruh sekolah di Kabupaten Pidie Jaya kembali berlangsung kegiatan belajar mengajar.

Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pidie Jaya Saiful di Meureude, Pidie Jaya, Aceh, kemarin.

"Setelah bencana gempa Rabu (7/12) saya memastikan sekolah-sekolah kembali normal. Mulai Selasa (hari ini) saya minta semua guru membuka kembali sekolah seperti biasa. Meskipun ditimpa musibah, aktivitas pendidikan tidak boleh lumpuh," kata Saiful.

Pada kesempatan itu Saiful juga mengatakan untuk menumbuhkan semangat anak-anak dalam belajar sekolah harus segera diaktifkan.

"Kita tidak boleh berlama-lama la rut dalam kesedihan dan harus segera bangkit."

Sebelumnya, Saiful mengatakan guncangan gempa telah merusak 39 bangunan sekolah.

Dari jumlah tersebut, lima di antaranya mengalami kerusak-an parah.

Untuk membantu pemerintah daerah menyelenggarakan pendidikan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah mendirikan sejumlah tenda besar untuk sekolah darurat bagi anak-anak.

Menurut Koordinator La-pangan BNPB Bambang Suhendrianto, ada lima tenda darurat berukuran besar didirikan di sejumlah lokasi di wilayah Kabupaten Pidie Jaya.

"Tenda berukuran 12x6 meter tersebut mampu menampung sekitar 100 siswa."

Dari pantauan Media Indonesia, tenda besar didirikan relawan dari BPBD Serdang Berdagai di lima titik.

Selebihnya dirikan relawan dari daerah lain.

"Kami pasang tenda besar di MIN Paru 1 unit, SMK Negeri 1 Paru 1 unit, dan Kecamatan Bandar Baru 2 unit. Selebihnya sedang kami survei tempat," ungkap Bambang.

Data dari pos penanggulangan bencana gempa Pidie Jaya, jumlah sarana pendidikan yang mengalami kerusakan meliputi SD 60 unit, SMK 4 unit, SMP 15 unit, dan SMA 5 unit.

Wakil Bupati Pidie Jaya Said Mulyadi selaku komandan pos utama tanggap darurat mengemukakan hingga pukul 19.00 WIB kemarin korban meninggal dunia akibat gempa mencapai 102 orang, 95 di antara mereka sudah teridentifikasi.

Korban luka berat 134 orang dan luka ringan sebanyak 532 orang.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo memerintahkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo agar jajarannya segera membersihkan reruntuhan bangunan akibat gempa.

Saat mengunjungi Masjid Quba, Desa Pangwa, Trienggadeng, Pidie Jaya, kemarin, Gatot mengaku menerima perintah dari Jokowi untuk segera membersihkan sejumlah titik guna mempercepat pembangunan.

"Saya kerahkan prajurit TNI untuk mengevakuasi dan membersihkan puing-puing bangun-an dalam tahap masa darurat. Insya Allah selesai dua hari ke depan," tutur Gatot.

Sementara itu, informasi sesat atau isu meresahkan sering disebarkan setelah gempa Rabu (7/12).

Para korban gempa di pengungsian di Pidie Jaya, Pidie, dan Bireuen merasa was-was dengan adanya informasi akan terjadi tsunami.

Sesaat setelah terjadi gempa susulan berkekuatan 5,3 SR pada Minggu (11/12) sekitar pukul 09.50 WIB, langsung beredar kabar terjadi tsunami di sepanjang pantai Selat Malaka.

Para pengungsi di Kemukiman Lancok, Pidie Jaya, pun panik.

Mereka pun berlarian mencari lokasi yang lebih tinggi.

"Suasana berubah ketakutan ketika ada orang mengendarai motor berteriak-teriak 'tsunami'." tandas Zulkifli, warga Lancok, Bandar Baru. (Ant/X-3)