35 Hektare Sawah di Lebak Terancam Puso akibat Banjir

SEJUMLAH sawah di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten, terancam puso setelah terendam banjir tiga hari terakhir hingga ketinggian 1 meter.

"Kami memperkirakan tanaman padi yang berusia satu bulan itu mati karena terendam banjir," kata Ujang, 50, seorang petani Desa Cisangu Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, Rabu (7/12).

Petani yang sawahnya terendam banjir itu dipastikan tidak bisa dipanen pada awal 2017. Petani akan mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah karena biaya produksi mencapai Rp6 juta per hektare. Sebagian besar tanaman padi yang terendam banjir itu berusia antara 28-30 hari setelah tanam.

Kemungkinan banjir tersebut melanda sejumlah desa lain di Kecamatan Cibadak akibat tidak maksimalnya jaringan irigasi Cisangu. Karena itu, pihaknya berharap jaringan irigasi dilakukan normalisasi sehingga dapat menghindari genangan banjir.

"Mereka petani di sini mengeluhkan karena jika terjadi hujan deras selama dua jam mengakibatkan kebanjiran. Kami minta Pemprov Banten melakukan pembangunan normalisasi irigasi Cisangu karena air tidak berjalan lancar akibat menyempitnya jaringan irigasi di wilayah Bojongmenteng Kabupaten Serang," katanya.

Begitu juga Arsani, 55, seorang petani Desa Cimenteng Jaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, mengaku hujan deras selama 7,5 jam mengakibatkan areal persawahan masyarakat terendam banjir.

"Kami sudah biasa dilanda banjir akibat irigasi Cisangu menyempit," katanya.

Arsani, 50, seorang petani warga Malabar Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, mengaku areal sawah miliknya seluas lima petak tergenang air banjir dan dipastikan gagal tanam. Ia berharap banjir segera surut karena jika tiga hari terendam air, kemungkinan tanaman padi miliknya mati dan rusak.

"Kami belum bisa berbuat apa-apa saat melihat sawahnya tergenang banjir," katanya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan saat ini jumlah sawah yang terendam banjir di Kecamatan Cibadak seluas 35 hektare dan dipastikan gagal tanam sebab genangan air sudah berlangsung tiga hari dan dipastikan tanaman padi mati.

Selama ini, curah hujan sangat deras sehingga beberapa anak sungai di Kabupaten Lebak meluap. (OL-4)