Gas Melon di Cimahi masih Langka

OPERASI pasar murah (OPM) dalam rangka mengatasi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram atau biasa disebut gas melon tidak terlalu berpengaruh, sebab kelangkaan gas masih saja terjadi di beberapa wilayah di Kota Cimahi, Jawa Barat.

Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Pergadangan Kota Cimahi, Adet Chandra Purnama, mengaku, pihaknya telah menggelar OPM di lima kelurahan, tetapi ternyata gas melon masih langka di masyarakat.

"OPM yang telah dilaksanakan minggu kemarin hanya berdampak sesaat saja. Setelah OPM berlalu, gas melon kembali susah dicari dan harganya pun di atas harga toleransi atau lebih dari Rp20.000 per tabung, "ujarnya, Selasa (29/11).

Bahkan dari laporan warga, kelangkaan gas telah meluas hingga ke wilayah Cimahi Selatan. Untuk mengetahui permasalahannya, pihaknya akan segera melakukan investigasi di lapangan dalam menindaklanjuti laporan tersebut.

"Sudah datang lagi laporan dari warga Melong yang katanya stok elpiji 3 kg di sana juga sedang kosong," ungkapnya.

Dia menyatakan, apabila memang benar terjadi kelangkaan gas, pihaknya bisa saja kembali menggelar OPM. Namun, hal itu baru dilakukan setelah investigasi dan koordinasi dengan pihak Pertamina.

"Gas langka mungkin karena tidak tepat sasaran, sebetulnya ini kan gas bersubsidi, seharusnya digunakan warga dari kalangan menengah ke bawah," bebernya.

Seorang warga Melong, Dadan, 35, menyatakan sudah dua pekan ini dirinya kesulitan mendapatkan gas melon. Kalau pun ada, harganya melambung jadi Rp24.000 dari biasanya Rp18.000/tabung.

"Pada pemerintah, saya meminta tolong dicari solusinya karena warga di sini sulit memperoleh elpiji," tukas Dadan. (OL-4)