Babel Siapkan Lahan 30 Hektare untuk Cabai

UNTUK mengatasi tingkat inflasi yang tinggi di karenakan melonjaknya harga kebutuhan pokok yakni cabai dan bawang merah. Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Babel) tahun 2017 akan menyiapkan lahan seluas 30 hektare untuk tanaman penyumbang inflasi terbesar tersebut.

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan daan Peternakan. (Distabunak) Provinsi Bangka Belitung Toni Batubara mengatakan cabai dan bawang merupakan barang kebutuhan pokok yang menyumbang inflasi tertinggi di Bangka dan Belitung.

Maka untuk itu, lanjutnya, pada tahun 2017 untuk menekan lanjutnya inflasi akibat bawang dan cabai, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung membuka lahan seluas 30 hektare untuk penanaman cabai dan bawang merah.

"Tahun 2017 kita siapkan lahan seluas 30 hektare untuk menekan inflasi akibat Bawang merah dan cabai," kata Toni.

Toni menjelaskan lahan seluas hektar tersebut. 26 hektare di peruntukan untuk tanaman cabai rawit dan besar sisanya bawang merah.

"Untuk bawang keseluruhan 4 hektare di bagi ke Belitung dan Bangka Tengah," ujarnya.

"Untuk cabai rawit dan cabai besar, Pangkalpinang 4 hektare, dan 22 hektare di bagi 6 kabupaten," terangnya.

Dia berharap, hasil panen dari 26 hektare cabai rawit dan cabai besar tersebut akan mampu menekan laju inflasi terkait terus melonjaknya harga dua barang kebutuhan pokok tersebut.

"Ya kita harapkan hasilnya nanti dapat menekan inflasi, selain itu dapat mengurangi ketergantungan dengan cabai dari luar," ucapnya.

Selain itu, dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat dapat memanfaatkan perkarangan kosong di rumah untuk bertanam cabai.

"Kalau satu rumah ada 10 tanam cabai dengan polibag, ya setidaknya hasilnya bisa untuk kebutuhan rumah," pinta dia.

Sementara, di tempat terpisah, Roy pedagang kebutuhan pokok di Pangkalpinang mengaku, saat ini harga bawang merah masih bertahan di Rp60 ribu per kg, sedangkan cabai besar Rp72 ribu per kg, cabai rawit Rp60 ribu per kg. (OL-5)