Daerah Bersiap Antisipasi Bencana

SIRENE antisipasi datangnya bencana sudah dibunyikan sejumlah daerah. Jawa Timur, misalnya, lewat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengingatkan kemungkinan datangnya bencana karena musim penghujan sudah datang.

"Masyarakat harus selalu waspada pada perubahan iklim yang secara sporadis karena seluruh wilayah Jatim sudah masuk musim penghujan," kata Prakirawan BMKG Jatim Ari Pulung di Surabaya, kemarin.

Perubahan cuaca dari panas ke hujan dan sebaliknya akan terus terjadi di Kota Surabaya dan sekitarnya.

"Perubahan iklim ini terjadi akibat pengaruh awan kumulonimbus yang berpotensi mendatangkan angin puting beliung," tandasnya.

Ia memaparkan cuaca ekstrem sudah terjadi di Trenggalek, Pacitan, Madiun, dan Ponorogo yang dilanda hujan deras, angin kencang, dan disertai hujan es.

Bupati Bojonegoro Suyoto juga memerintahkan seluruh komponen di daerahnya bersiap menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam.

"Permukaan Sungai Bengawan Solo sudah naik."

Selain itu, di Bojonegoro, potensi semua bencana alam mengancam, mulai banjir bandang, luapan sungai, tanah longsor, hingga angin kencang.

Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, juga bersiap dengan mendirikan enam posko bencana untuk mengantisipasi kejadian banjir dan longsor.

"Ada 11 kecamatan yang rawan tanah longsor dan beberapa kecamatan rawan banjir serta angin kencang," kata Gito Walngadi, pejabat BPBD Temanggung.

Datangnya bencana juga membuat BPBD Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memperpanjang status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor, yang terajadi di delapan kecamatan.

"Diperpanjang karena ada yang belum diselesaikan saat masa tanggap darurat yang sudah ditetapkan selama satu pekan," kata Usman Susilo, pejabat BPBD Kabupaten Sukabumi.

Di Indramayu, warga meminta pemerintah segera menormalisasi dua sungai karena banjir rob kerap melanda Desa Eretan Wetan, Kandanghaur. (FL/YK/TS/BB/UL/AD/PO/MY/N-2)