Korban Banjir Berjatuhan

BENCANA banjir di sejumlah wilayah mulai memakan korban dan merusak banyak infrastruktur strategis. Hal itu mengindikasikan ancaman banjir tidak bisa dianggap sepele.

Di Aceh Jaya, Muhammad Yusuf, 63, warga Desa Tanoh Manyang, Kecamatan Teunom, yang sebelumnya dilaporkan hilang terseret banjir, ditemukan meninggal dunia kemarin sekitar pukul 08.10 WIB. Korban ditemukan warga tersangkut di semak-semak, sekitar 50 meter dari lokasi kejadian.

Selain Yusuf, tiga anak yang sempat terseret arus di Desa Cot Mameh, Kecamatan Woyla Barat, Aceh Barat, ditemukan selamat karena tersangkut di pohon sawit.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Jaya Rusman mengatakan banjir yang merendam sembilan kecamatan terjadi akibat meluapnya sejumlah sungai. "Banjir terus meluas," sebutnya.

Data sementara menunjukkan penyintas banjir mencapai 32.281 jiwa dan 8.813 rumah terendam. Meski bantuan makanan siap saji telah disalurkan, ia mengaku kebutuhannya tidak mencukupi karena dipastikan korban semakin bertambah.

Sementara itu, 46 gampong yang tersebar di sembilan kecamatan di Aceh Barat kembali terendam banjir akibat intensitas hujan tinggi dan luapan sungai.

Di Jambi, Robi, 17, warga Desa Sungaimanau, Kecamatan Sungaimanau, Kabupaten Merangin, masih hanyut di Sungai Batang Merangin yang tengah meluap. Warga masih mencari sosok korban yang dilaporkan hanyut semenjak Selasa (8/11) sore tersebut.

Kepala BPBD Jambi Arif Munandar mengatakan tingginya curah hujan juga telah meyebabkan ambrolnya gorong-gorong di Dusun Bangko dan jalan poros dekat kawasan Bukit Kalimau Ulu, Kecamatan Batangasai, Sarolangun.

6 jembatan putus
Akibat terjangan banjir bandang, enam jembatan di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jabar, Selasa (8/11) petang, putus.

Keenam jembatan itu yakni Jembatan Cijeruk dan Cikadu di Desa Cibitung, Jembatan Nangkaleah, Jembatan Warudoyong, dan Jembatan Cirendon di Desa Margaluyu, serta Jembatan Citaritih di Desa Sinarbentang. Di Kecamatan Curugkembar, tiga jembatan ambruk diterjang banjir bandang.

Di Kalteng, banjir akibat luapan sungai Kahayan mengakibatkan terputusnya jalur tranportasi yang menghubungkan Palangkaraya dengan wilayah Gunung Mas, Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, dan Murung Raya. Ketinggian air yang mencapai 1 meter mengakibatkan antrean kendaraan hingga 5 kilometer.

"Mengingat status jalan itu merupakan jalan nasional dan setiap tahun selalu banjir, kami mengusulkan kepada pusat untuk dibangun pile slab dengan panjang mencapai 5 kilometer," kata Wakil Gubernur Kalteng Habib Said Ismail.

Banjir akibat meluapnya Sungai Citarum kembali melanda Kabupaten Bandung, Jabar, kemarin. Lebih dari 800 rumah warga terendam. Area pertanian juga terendam air setinggi 1 meter.

Sementara itu, angin puting beliung menerjang Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalsel; Kabupaten Lamongan, Jatim; dan Kabupaten Cianjur, Jabar.(EM/BU/BK/MY/BB/SS/SL/DY/YK/RF/LD/AD/YH/N-4)