Cegah Investasi Bodong, OJK Kukuhkan Satgas Waspada di 24 Provinsi

OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) telah mengukuhkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi di 24 provinsi dari 34 provinsi yang ada.

"Kami sudah mengukuhkan Satgas Waspada Investasi di 24 provinsi sebagai upaya untuk mengurangi investasi bodong dan melindungi masyarakat," kata Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK seusai mengukuhkan Satgas Waspada Investasi di Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (3/11).

Ia menyebut investasi bodong menyasar daerah-daerah pedalaman (remote area) dan perkotaan. Masing-masing punya cara tersendiri untuk menarik korbannya.

Jika di remote area, mereka memberi iming-iming kepada korban mendapat uang berlipat dalam waktu singkat. Sedangkan untuk perkotaan, mereka memanfaatkan ketokohan orang-orang tertentu yang serakah untuk menarik korban.

"Korbannya ada dua macam, yaitu yang ekonominya marjinal sehingga memilih jalan pintas cepat kaya dan orang yang greedy (serakah)," kata dia.

Kepala Regional 3 Jawa Tengah dan DIY OJK Mochammad Ichsanuddin menambahkan, kasus investasi bodong di Indonesia sudah ada sejak lama, paling tidak yang diingat dia sejak 2000-an. Jumlah dan kerugian akibat investasi bodong tersebut tidak dapat dihitung secara pasti karena banyak yang tidak berada dalam wilayah OJK.

"Banyak yang berkedok bergerak di sektor riil sehingga tidak ter-record," kata dia.

Ia mengatakan, banyak korbannya yang terkena, dari PNS sampai penegak hukum.

"Dengan adanya satgas ini, masyarakat tidak lagi tertipu investasi-investasi menggiurkan yang menawarkan keuntungan di luar kebiasaan atau akal sehat kita," kata dia.

Kepala OJK DIY, Fauzi Nugroho, mengatakan, investasi merupakan cara mengoptimalkan potensi yang dimiliki seseorang. Investasi tidak masalah manakala ada bentuk usahanya dan keuntungan mengalir wajar.

Ia pun mengingatkan masyarakat agar waspada dengan investasi yang tidak wajar, misalnya pengembaliannya (return) sebulan bisa mencapai 5% tanda tanya. Ia juga mengimbau agar masyarakat menjauhi sifat serakah sebagai langkah antisipasi agar tidak menjadi korban investasi bodong.

"Untuk menyosialisasikan kepada masyarakat di remote area, kita akan lakukan dengan cara-cara kearifan lokal," kata dia.

Jika ada informasi tentang kasus investasi bodong, masyarakat juga diminta segera melaporkannya. (OL-4)