Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PRODUSEN benih sayuran hibrida, PT East West Seed Indonesia (Ewindo), melakukan sosialisasi bertanam bunga melalui benih/biji kepada petani, pedagang, dan pecinta bunga bertempat di Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.
"Selama ini petani mengembangkan budi daya tanaman bunga melalui stek batang yang sebenarnya tidak bagus kualitasnya, melalui pertemuan ini kami menawarkan alternatif budi daya melalui biji/ benih," kata Spesialis Produk Bunga Ewindo, Karina, di Kabupaten Bandung Barat, Rabu (26/10).
Karina menambahkan, sosialisasi dan pelatihan tersebut melibatkan 60 peserta serta menghadirkan ahli bunga dari Belanda, Ton de Rooije, bertempat di Desa Cihideung yang memang merupakan sentra bunga di Jawa Barat.
Ton de Rooije berbagi ilmu kepada peserta cara bertanam bunga yang benar serta memberikan tips berdagang bunga di negaranya seperti mencantumkan label nama, cara memajang, merangkai bung ke dalam keranjang, serta menyesuaikan dengan musim atau tren.
Karina mengatakan Ewindo memasarkan benih bunga sejak tiga tahun lalu dengan petani bunga binaan berlokasi Kabupaten Bandung Barat (Jabar), Brastagi (Sumatra Utara), dan Tomohon (Sulawesi Utara), saat ini tengah dikembangkan benih yang tahan di iklim dataran tinggi dan dataran rendah.
Direktur Ewindo, Afrizal Gindow, mengatakan, Ewindo memiliki banyak varietas tanaman bunga, di antaranya marigold tipe pot, vinca tipe standing dan trailing, helianthus atau bunga matahari tipe pendek, zinnia, dianthus, viola, celosia, salvia, dan begonia.
Afrizal mengatakan, budi daya bunga di Indonesia peluangnya masih sangat besar untuk bunga pot saja kebutuhannya 1,5 juta per tahun, tetapi yang dapat dipenuhi hanya 10% saja.
Lebih jauh, ia mengatakan pasar florikultura dunia nilainya US$125 miliar. Seandainya Indonesia dapat merebut 5% akan menghasilkan US$7 miliar. Pada 2015, nilai ekspor florikultura masih sekitar US$24,9 juta,
berarti masih perlu 30 kali lipat lagi untuk dapat mencapai angka US$7 miliar.
Sedangkan Astuti Lestari, pemilik Astuti Flower Nursery asal Cihideung, mengatakan untuk menjadi petani bunga tidak terlalu berat dengan lahan terbatas kurang dari 200 meter persegi sudah dapat memberikan hasil, begitu juga dengan keuntungannya sangat besar mencapai 70% sisanya modal (pupuk, median, pot, dan sebagainya).
Astuti mengatakan untuk menjadi petani bunga penjualan sangat berfluktuasi seperti pada 2015 bisa mencapai puluhan ribu pot bunga karena adanya kegiatan internasional di Kota Bandung, tetapi memasuki tahun ini hanya mencapai ribuan pot bunga. Namun, sejak pertengahan 2016, penjualan kembali naik.
"Petani bunga harus dapat mengikuti perkembangan tren/mode dia juga harus paham betul musim nikah, hari-hari keagamaan, upacara tradisional, dan lain sebagainya," ungkap Astuti. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved