Banjir Bandung akibat Konversi Lahan DAS Citarum

Antara
25/10/2016 19:44
Banjir Bandung akibat Konversi Lahan DAS Citarum
(ANTARA FOTO/HO/Agus Bebeng)

BENCANA banjir yang terjadi di Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (24/10) kemarin, akibat perubahan tata guna lahan dan tata ruang wilayah hulu daerah aliran sungai (DAS) Citarum.

"Perubahan tata guna lahan dan tata ruang wilayah hulu DAS Citarum berpengaruh besar terhadap banjir Kota Bandung," kata Ketua Ikatan Ahli Bencana Indonesia (IABI), Sudibyakto, di Kampus Universitas Gadjah
Mada (UGM), Yogyakarta, Selasa (25/10).

Ia mengatakan, banjir Bandung Senin lalu merupakan banjir yang paling parah sejak 10-20 tahun terakhir. Banjir Kota atau Urban Flood yang terjadi tersebut, katanya, hampir selalu mengancam kota-kota besar di Indonesia, terlebih lagi secara geomorfologi Kota Bandung berupa cekungan yang dikelilingi oleh banyak pegunungan dan DAS di sekitarnya.

Menurut Sudibyakto, bencana banjir kota Bandung memang awalnya disebabkan tingkat curah hujan yang berlangsung sangat singkat dengan intensitas sangat tinggi dan merata menyebabkan debit sungai dan saluran drainase kota terlampaui.

Ditambah lagi, kata dia, sistem drainase Kota Bandung yang bertopografi miring mendukung sistem pengatusan banjir sehingga banjir berlangsung lebih cepat.

"Akibatnya, terjadi banjir besar dan mampu menerjang apa saja yang dilewatinya," kata Guru Besar Fakultas Geografi UGM itu.

Selain itu, urbanisasi dan munculnya kompleks perumahan kumuh di sepanjang sungai, juga menyumbang debit banjir.

"Hujan dengan intensitas sangat tinggi di atas 60 mm/jam akan menyebabkan lahan tidak mampu menyerap kelebihan air hujan sehingga kapasitas infiltrasi tanah lebih kecil daripada intensitas hujan," terang dia. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya