Hari Santri, Warga NU Mohonkan Kesejahteraan Bangsa

WARGA Nahdatul Ulama (UN) se-Kota Cimahi mengikuti pembacaan 1 miliar shalawat nariyah di Pondok Pesantren Misbakhun Nur, Jumat (21/10) malam.

Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional ini mendapat sambutan meriah dari warga. Lebih dari 2 ribu warga datang dan khusyuk mengikuti shalawat.

Ketua Pengurus Cabang (PC) NU Kota Cimahi KH Enjang Nasrulloh mengatakan pembacaan 1 miliar shalawat nariyah secara serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia dan beberapa negara lain di mana warga NU tinggal.

"Untuk di kita kebagian membaca shalawat sebanyak 333 ribu kali. Tadi malam pesertanya datang dari santri, ulama dan warga se-kota Cimahi, "ungkapnya, Sabtu (22/10).

Pihaknya sangat bersyukur Presiden Joko Widodo telah menetapkan setiap 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Sebab, menurutnya, santri memiliki peran dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), termasuk peran besar dalam memperjuangkan Kemerdekaan bangsa.

"Hari Santri Nasional ini menunjukan bahwa santri itu punya andil dan memberikan kontribusi untuk negara ini terbukti dengan lahirlah sejumlah tokoh seperti KH Hasyim Asy'ari dari NU, KH Ahmmad Dahlan dari Muhammadiyah dan Ahmad Hassan dari Persis," katanya.

Enjang berharap, peringatan Hari Santri di tahun kedua ini semangat Resolusi Jihad yang digaungkan ulama terdahulu menjadi semangat bangsa saat ini khususnya umat Islam untuk menjaga keamanan dan keutuhan bangsa dengan menyatukan seluruh umat Islam.

"Kita juga memohon Allah menurunkan berkahnya agar negara kita dihindarkan dari bencana dan malapetaka serta meminta kepada pemimpin bangsa bisa membawa kesejahteraan bagi bangsa ini," tuturnya.

Selain pembacaan shalawat nariyah, dalam kegiatan itu juga dilakukan tausiyah tentang kontribusi NU dan santri terhadap NKRI dan istighosah untuk keselamatan bangsa dan negara. (OL-5)