Terminal Berbiaya Rp49 Miliar di Sukabumi Segera Beroperasi

TERMINAL tipe A Kota Sukabumi, Jawa Barat, rencananya dioperasikan 28 Oktober 2016 atau lebih kurang dua bulan sebelum diambil-alih pemerintah
pusat pada 1 Januari 2017.

Menjelang pengoperasiannya, berbagai kekurangan terus dibenahi. Salah satu di antaranya pembenahan jalur-jalur kritis menuju ke terminal yang berada di Jalan Lingkar Selatan itu.

Tiga jalur kritis atau rawan kemacetan dan penumpukan kendaraan itu yakni antara Jalan RA Kosasih dan Jalan Selakaso, arah Kecamatan Sukaraja menuju wilayah perkotaan, serta arah Sukaraja menuju Jalan Selakaso.

"Tiga jalur kritis yang kami anggap bisa menghambat pengoperasian terminal. Sebelum resmi dioperasikan, kami sudah invetarisasi. Kita upayakan meminimalkan titik kritis itu. Misalnya, nanti kendaraan dari arah Jalan RA Kosasih menuju ke Jalan Selakaso dilarang belok, tapi harus lurus," terang Kepala Dinas Perhubungan Kota Sukabumi Abdul Rachman kepada Media Indonesia, Minggu (16/10).

Pembangunan Terminal Tipe A Sukabumi sudah berjalan sejak 2001. Anggarannya tidak hanya dialokasikan dari APBD Kota Sukabumia, tetapi juga mendapatkan bantuan dari APBN.

Berdasarkan informasi, dana yang dialokasikan dari APBN mencapai hampir Rp37 miliar dan dari APBD Kota Sukabumi sekitar Rp12 miliar. Beberapa kali terminal yang memiliki lahan sekitar 7,2 hektare itu direncanakan segera dioperasikan, tapi selalu gagal karena berbagai faktor.

"Insya Allah, pada 28 Oktober nanti sudah fixed akan dioperasikan sekaligus untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang mesti dibenahi. Kita hanya punya waktu sekitar dua bulan lagi untuk membenahi berbagai kekurangan, karena berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, per 1 Januari 2017 terminal tipe A akan diambil alih pemerintah pusat," bebernya.

Ketua DPC Organda Kota Sukabumi, Ferdiansyah, mendukung bakal segera dioperasikannya terminal tipe A Kota Sukabumi. Sebagai bagian dari elemen masyarakat Kota Sukabumi, DPC Organda pun diajak berdiskusi untuk memberikan masukan.

"Pengoperasian terminal itu kan sudah beberapa kali direncanakan, tapi selalu gagal. Kami harapkan pada 28 Oktober nanti rencananya bisa terwujud. Tentu kami mendukung dengan segera dioperasikannya terminal tipe A karena Rerminal Sudirman seluas 5 ribu meter sudah tak memadai. Hanya harus dipastikan segala sesuatunya berjalan dengan lancar," kata Ferdiansyah.

Menjelang pengoperasiannya, kata Ferdiansyah, Dinas Perhubungan juga harus mulai memastikan berapa volume kendaraan yang akan masuk ke terminal nanti.

"Tidak semua angkutan kota masuk ke terminal. Seperti angkot nomor 14 dan 15, apakah dengan nanti terminal beroperasi, angkot itu akan masuk ke jalur terminal atau tidak? Ini yang mesti dipikirkan dan dipastikan," tegasnya. (OL-4)