Gerakan Puan Mengajar untuk 1.000 Guru PAUD Lampung

JUMLAH tenaga pengajar di Indonesia saat ini masih jauh dari kata layak. Khususnya tenaga pengajar bagi anak-anak di usia dini (PAUD) atau taman kanak-kanak (TK). Masih banyak tenaga pengajar hanya sukarela umtuk mengajar atau tidak sesuai dengan kompetensi mereka, mengajar anak-anak di PAUD atau TK.

Anak-anak usia dini saat ini harus mendapatkan hak pendidikan yang layak. Tidak hanya di kota-kota besar di Indonesia saja, melainkan mereka yang berada di pelosok negeri. Sehingga keterampilan atau kompetensi tenaga pengajar harus ditingkatkan dengan baik.

Menurut Futri Zulya, selaku Wakil Ketua Perempuan Amanat Nasional (Puan), latar belakang itu yang mendasari gerakan sosial 'Puan Mengajar' untuk tujuan meningkatkan nilai kompetensi guru PAUD dan TK, sekaligus memberikan beragam pelatihan pengajaran secara gratis.

"Gerakan sosial Puan Mengajar, fokus mengajarkan metode untuk membangun karakter anak. Namun sayangnya, saat ini 80 % tenaga pendidik masih menggunakan metode pembelajaran yang fokus ke calistung (baca, tulis, dan hitung) konvensional. Harusnya sudah menggunakan metode yang membangun karakter anak, seperti mendongeng salah satunya," kata Futri di Lampung, Kamis (13/10).

Menurut Bunda Zita Anjani, penggagas sekaligus praktisi PAUD, dengan gerakan yang bertemakan membangun karakter anak melalui media dongeng sangat bagus membangun karakter, imajinasi, daya pikir kritis, serta komunikasi bagi anak. Selain itu juga meningkatkan ikatan emosional yang baik antara anak dan guru atau orangtua.

Acara ini akan dihadiri oleh 500 tenaga pengajar PAUD/TK, serta Komunitas Perempuan se-Lampung. Puan bertujuan menjadikan perempuan Indonesia memiliki wawasan, kemandirian, kepedulian, dan keterampilan, untuk berperan aktif dalam berbangsa dan bernegara. Serta dapat meningkatkan status sosialnya di masyarakat. Hal ini disampaikan langsung oleh Evi Nasrullah selaku Ketua Puan.

Gerakan ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak yang ikut serta dalam mencerdaskan tenaga pengajar PAUD/TK dan komunitas perempuan, seperti Bunda Pintar Indonesia, Kids Republic, Haneda Home Kitchen, Pemerintah Provinsi Lampung, serta MPR RI. (RO/OL-4)