3.622 TKI Ilegal Dideportasi Malaysia lewat Nunukan

SEBANYAK 3.622 tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal yang dideportasi Pemerintah Malaysia melalui Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, sepanjang Januari-September 2016.

Kepala Unit Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Nasution, di Nunukan, Senin (10/10), menjelaskan, jumlah TKI ilegal yang dideportasi Malaysia selama 2016 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan waktu yang sama 2015.

Peningkatan tersebut, kata dia, disebabkan ketatnya pengawasan terhadap pekerja asing di Negeri Sabah selama 2016 sehingga pemulangan berlangsung hampir setiap pekan.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Imigrasi Nunukan, total TKI ilegal yang dideportasi pasda Januari 2016 sebanyak 282 orang yang terdiri atas 230 laki-laki dan 52 perempuan, Februari tahun yang sama sebanyak 518 orang terdiri atas 379 laki-laki dan 139 perempuan.

Kemudian pada Maret 2016 sebanyak 393 orang terdiri atas 321 laki-laki dan 72 perempuan, April berjumlah 338 orang terdiri atas 279 laki-laki dan 59 perempuan, pada Mei berjumlah 371 orang masing-masing 288 laki-laki dan 83 perempuan, Juni sebanyak 604 orang terdiri atas 476 laki-laki dan 128 perempuan.

Sedangkan pada Juli 2016 jumlah TKI ilegal yang dideportasi ke daerah itu sebanyak 450 orang terdiri atas 358 laki-laki dan 92 perempuan, Agustus sebanyak 278 orang terdiri atas 240 laki-laki dan 38 perempuan dan September berjumlah 388 orang masing-masing 315 laki-laki dan 73 perempuan.

Mengenai asal daerah dari 3.622 TKI ilegal yang dideportasi tersebut terbanyak dari Sulawesi Selatan (2.131), disusul Nusa Tenggara Timur (610), Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah masing-masing 81 orang, Pulau Jawa (80), Kaltara (40), Kalimantan Selatan (10), Maluku, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Utara masing-masing empat orang ditambah Sumatra (1) dan Sulawesi Tenggara (2). (OL-4)