Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
DEWAN Pengurus Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sumatra Barat menyatakan anggota DPRD Kabupaten Padangpariaman yang ada di dalam video anggota dewan yang mengisap sabu-sabu dan beredar luas di media sosial merupakan kader mereka.
"Ia telah kami panggil dan kami sudah meminta keterangan selama satu jam dari pelaku, ia membenarkan bahwa dirinya yang ada di dalam video tersebut," kata Sekretaris PDIP Sumbar Syamsul Bahri di Padang, Sabtu (8/10).
Ia mengatakan kader PDIP terebut ialah Salman Hardani yang merupakan Ketua DPC PDIP Kabupaten Padangpariaman. Dia merupakan Ketua Fraksi dan Ketua Komisi II bidang Ekonomi dan Pembangunan di DPRD Kabupaten Padangpariaman periode 2014-2019.
"Hasil pemeriksaan ini akan kami kirim ke DPP (Dewan Pimpinan Pusat) PDIP sehingga mereka nanti yang memutuskan sikap apa yang akan diambil partai terhadap persoalan ini," jelas dia.
Ia mengakui dalam aturan yang ada di dalam partai apabila ada anggota DPRD yang merupakan kader partai dan terlibat narkoba bisa diambil tindakan melakukan pergantian antar waktu (PAW) atau memberhentikan kader itu dari partai.
"Namun dalam hal ini pelaku sudah mau bekerja sama dan mengakui bahwa dirinya yang ada di video tersebut, tentunya ini juga akan menjadi bahan pertimbangan," jelas dia.
Sementara, pelaku Salman Hardani mengakui bahwa dirinya yang berada di video tersebut, tetapi dirinya tidak mengetahui pasti barang yang diisapnya tersebut.
"Kejadian itu terjadi pada tahun lalu sewaktu DPRD Padangpariaman melakukan Bimtek di Batam setelah pemilihan ketua komisi di hotel setelah kegiatan," ucap dia.
Dia menceritakan barang tersebut sudah ada di dalam kamar hotelnya sewaktu dirinya selesai mandi. Melihat barang itu ada di meja, dia pun memanggil temannya dari Fraksi Partai Demokrat untuk masuk dan mencoba menggunakan barang tersebut.
"Saya tidak tahu kenapa barang itu ada di kamar saya, tetapi karena rasa ingin tahu yang kuat, saya pun mencoba barang tersebut," ujar dia.
Dia mengaku mengerti cara memakai barang tersebut melalui melihat tayangan yang banyak beredar di media sosial, tetapi yang pasti dirinya mengaku baru kali itu mencoba barang tersebut.
"Saya siap melakukan tes urine dan tes rambut apakah diri saya menggunakan narkoba atau tidak," kata dia.
Ia mengakui pada beberapa waktu lalu ada seseorang laki-laki yang memperlihatkan video tersebut kepada dirinya. Lelaki itu meminta sejumlah uang agar video tersebut agar video terebut tidak disebarluaskan.
"Ada seorang lelaki tetapi saya tidak ingat datang meminta sejumlah uang untuk tebusan, dan hingga saat ini masih saya rahasiakan," ucap dia.
Ia juga akan membawa persoalan ini ke ranah hukum terkait penyebaran video yang menurutnya telah merusak nama baiknya. Serta dirinya siap menerima apa pun keputusan partai terhadap persoalan ini.
Ia juga mengakui belum menerima panggilan baik dari kepolisian, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) terkait video dirinya sedang mengisap barang haram terebut di dunia maya.
"Dari Badan Kehormatan (BK) DPRD Padangpariaman pun belum ada panggilan terkait kasus ini, tetapi saya siap dipanggil," kata dia. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved