Setnov Akui Sempat Takut Berkunjung ke Yogyakarta

Agus Utantoro
08/10/2016 20:10
Setnov Akui Sempat Takut Berkunjung ke Yogyakarta
(ANTARA)

KETUA Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Setya Novanto menegaskan saat ini terus melakukan upaya rekonsiliasi dan konsolidasi untuk menyatukan kembali partai berlambang pohon beringin yang sempat terpecah karena dualisme kepemimpinan.

Di depan peserta Musyawarah Daerah Partai Golkar Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (8/10), Setya Novanto, yang sering disapa Setnov, mengemukakan partai yang dipimpinnya itu sempat terpecah ketika dualisme kepimpinan, yakni antara Agung Laksono dan Aburizal Bakrie.

Menurut dia, rekonsiliasi atau perbuatan memulihkan hubungan pada keadaan semula, penyelesaian perbedaan tidak hanya dilakukan di tingkat DPP, tetapi juga di Dewan Pengurus Daerah (DPD) tingkat satu (provinsi) maupun tingkat dua (kabupaten/kota).

"Dan yang paling terpenting adalah di kecamatan dan kelurahan serta desa-desa," kata Ketua Fraksi Golkar DPR ini.

Setnov mengatakan, sebelum terpilih menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar, mantan Ketua DPR itu saat mengusulkan hingga akhirnya menjadi ketua umum tidak berani berkunjung ke Yogyakarta, lantaran khawatir tidak terpilih akibat dinamika politik waktu itu.

Namun demikian, setelah terpilih dan selesai melakukan rekonsiliasi, semua kader partai berlambang pohon beringin baik yang sebelumnya berada pada kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie merupakan keluarga besar Partai Golkar.

"Tidak boleh ada lagi perbedaan kubu sana dan kubu sini, jadi dengan rekonsiliasi ini juga saya mohon khusus di kecamatan, kelurahan, mari kita bersatu kembali, sehingga dengan bersatu ini tentu tidak ada orang sana dan sini," katanya.

Ia menambahkan, dalam rekonsiliasi tersebut dia sudah berkeliling ke sebanyak 29 provinsi di Indonesia dalam 100 hari, sedangkan kehadiran ke Yogyakarta (DIY) termasuk untuk membuka Musda Partai Golkar Bantul ini merupakan provinsi ke-30.

"Saya ke mana saja diundang selalu hadir, apakah di provinsi dan kabupaten/kota. Untuk acara Musda, saya biasakan tidak perlu di hotel,
tetapi bisa di tengah-tengah rakyat, karena Golkar suara rakyat, maka saatnya kembali ke rakyat," katanya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya