Tembakau di Bantul Terpaksa Panen Dini

AKIBAT terus menerus diguyur hujan, puluhan hektare tanaman tembakau di Kabupaten Bantul Terpaksa dipanen sebeolum waktunya.

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul Pulung Haryadi menjelaskan, akibat guyuran hujan terus menerus ituberdampak pada kualitas tembakau. “Dari luasan tanaman tembakau yang mencapai 170 hektare, lebih dari 80 hektare panen dini,” ujarnya.

“Hujan yang tidak berhenti ini berakibat pada kualitas tembakau, bahkan dari seluas sekitar 170 hektare tanaman tembakau, hampir 50 persen panen dini,” ujarnya.

Ia menyebutkan lahan yang ditanami tembakau pada musim tanam 2016 ini tersebar di sejumlah wilayah di antaranya Desa Seloharjo Kecamatan Pundong dan Desa Selopamioro Imogiri.

“Musim hujan itu biasanya terjadi pada Oktober, namun ternyata sejak September sudah hujan terus, kalau seharusnya kan kering, ini di luar perkiraan kita, dan khusus untuk tembakau kualitasnya menurun,” katanya.

Menurut dia tanaman tembakau tersebut jika tidak dipanen lebih awal atau dibiarkan, akan mengalami kerusakan dan bahkan dapat menyebabkan terjadinya gagal panen.

“Hasil panen dini itupun tidak maksimal. Dari yang seharusnya atau normalnya bisa enam kali petik sekali panen, namun rata-rata hanya dua kali, jadi kerugian petani hampir 70 persen, karena dipanen hanya 30 persennya,” katanya.

Pulung mengatakan dalam kegiatan pertanian, cuaca sangat mempengaruhi kualitas dan hasil panen, bahkan lahan tembakau pada musim tanam 2016 yang seluas 170 hektare tersebut menurun drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya yang sekitar 400 hektare.(OL-5)