Lima Jenazah Korban Tabrakan KA Dibawa Keluarga ke Surabaya

LIMA unit mobil ambulans dari Kota Surabaya, Jawa Timur, menjemput lima jenazah korban kecelakaan Kereta Api Argo Anggrek dengan minibus di Desa Plaosan, Kecamatan Babat, Lamongan, Kamis (29/9) petang.

Lima jenazah korban itu dibawa ke kampong halaman mereka di Kota Surabaya untuk dimakamkan. Satu per satu korban tewas akhirnya dibawa pulang ke rumah duka untuk dimakamkan.

Iring-iringan 5 mobil ambulans yang mengantar jenazah korban kecelakaan maut di perlintasan rel KA tanpa palang pintu itu pun meninggalkan Puskesmas Karang Kembang Babat.

Rombongan mobil jenazah itu dikawal mobil patroli dari Satpol PP Kota Surabaya dan petugas kepolisian Lamongan. Selain petugas dari Palang Merah Indonesia (PMI) Surabaya, tampak sejumlah kerabat korban di dalam rombongan mobil jenazah tersebut.

Raut muka sedih mengiringi kepergian 5 korban yang sebelumnya akan menghadiri pernikahan salah seorang kerabat mereka di Desa Gendong Kulon, Kecamatan Babat itu.

Sasongko, warga Desa Gendong Kulon, yang rencananya mengundang para korban untuk menghadiri pernikahan anaknya tampak terpukul. Wajah sedih dan duka serta air mata masih nampak dari wajah lelaki ini. Tidak ada sepatah kata terlontar dari bibir lelaki ini.

Heru, salah seorang kerabat korban yang turut mengiringi jenazah menuju rumah duka di Surabaya, mengatakan ke 5 korban memang sengaja dipulangkan bersamaan agar tidak bolak balik Lamongan-Surabaya.

Pihak keluarga juga untuk segera menghormati dan mensalatkan korban untuk segera memakamkan. "Dibarengkan saja agar tidak merepotkan," katanya.

Heru mengaku semalam sebelum kejadian masih sempat bercengkerama dengan sopir minibus Hariyono sebelum kejadian nahas menimpa keluarganya. Menurut dia, keenam korban ke Lamongan dalam rangka menghadiri pernikahan anak Sasongko.

Sebelum kejadian, mobil korban memang bersama dengan kerabat lainnya dari Surabaya sebanyak 5 mobil. Hanya saja, mobil nahas yang dinaiki kelima korban itu menjadi yang terakhir dan terpisah jauh di belakang.

"Memang ada kabar kalau ada mobil tertabrak KA tapi kami tidak menyangka kalau yang menjadi korban adalah kerabat kami," kata Heru. (OL-4)