Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
JEMBATAN gantung yang membentang di Desa Awolagading, Kecamatan Awampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, langsung ambruk sesaat setelah diresmikan. Sebanyak 38 warga mengalami luka-luka akibat insiden tersebut.
"Sebanyak tujuh orang mengalami luka berat dan 31 orang alami luka ringan. Seluruhnya sempat dilarikan ke RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Tenriawaru, Kabupaten Bone," ujar Humas RSUD Tenriawaru, Haris, kemarin.
Usai mendapatkan perawatan, mayoritas warga yang mengalami luka ringan telah memilih pulang ke rumah, sedangkan warga yang mengalami luka berat, seperti patah tulang, tetap memperoleh rawat inap. Sejumlah pasien yang masih mendapatkan perawatan, antara lain, Muh Neng, 49, H Mannuse, 60, Darisa, 39, Abdullah, 48, Solong, 65, dan Lasang, 60.
Kades Awolagading, Mukmin, 60, mengungkapkan preseden buruk itu terjadi pada acara peresmian jembatan yang mulai dibangun sejak April 2004 itu, pada Jumat (20/2). Jembatan gantung itu memiliki panjang 45 meter dan melintang di atas Sungai Awolagading. Jembatan yang dana pembangunannya bersumber dari program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) desa itu menghubungkan dua desa, yakni Desa Awolagading dan Desa Jeling, Kecamatan Awangpone.
Namun, jalur penghubung ratusan warga itu langsung putus. "Ratusan warga desa sudah berbondong-bondong melihat jembatan gantung yang sudah lama diidam-idamkan itu. Pasalnya, sebelum ada jembatan, warga harus melintasi sungai jika ingin menyeberang. Namun, jembatan malah putus," ujar Mukmin yang menjadi korban dari peristiwa itu.
Ia mengatakan bahwa kecelakaan ini telah diserahkan kepada pihak Kepolisian Sektor Awampone. Mereka akan memeriksa dan menginvestigasi untuk menemukan penyebab putusnya jembatan yang baru akan diresmikan itu.
Sementara itu, konsultan pengembang jembatan gantung Awolagading, Andi Bahtiar, membantah bahwa putusnya jembatan karena permasalahan konstruksi jembatan.
"Warga terlalu banyak di atas jembatan, sebelum di-resmikan beban di atasnya berlebihan sehingga jarum keras diangker putus. Mungkin mereka terlalu senang akhirnya punya jembatan," urainya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved