Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Gencarkan Gerakan Pangan Murah, Pemprov Jateng Terima Dua Penghargaan Bapanas Award

Thalatie K Yani
29/7/2024 10:00
Gencarkan Gerakan Pangan Murah, Pemprov Jateng Terima Dua Penghargaan Bapanas Award
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meraih dua penghargaan di Bapanas Award 2024. (Pemprov Jateng)

PEMERINTAH Provinsi Jawa Tengah maraih dua penghargaan dalam ajang  Badan Pangan Nasional (Bapanas) Award pada tahun 2024.

Penghargaan pertama, Pemprov Jateng dinobatkan sebagai Penyelenggara Gerakan Pangan Murah (GPM) Tingkat Provinsi Terbaik II.  Sedangkan penghargaan kedua, diberikan kepada Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng untuk kategori Integrasi Data Pangan Inovatif pada aplikasi SISLOGDA (sislogda.jatengprov.go.id). 

Penghargaan itu diterima langsung Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana pada acara Bapanas Award di The Sultan Hotel & Residence Jakarta pada Minggu, 28 Juli 2024 malam. 

Baca juga : Pengelolaan JDIH Jawa Tengah Raih Apresiasi Tinggi dari Kemenkum HAM

Dalam acara tersebut, Provinsi Jawa Tengah memperoleh juga 1 unit mobil yang akan digunakan untuk  kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan.

Selain itu, Pemprov Jateng juga memperoleh bantuan sarana prasarana penguatan logistik pangan untuk menyimpan bahan pangan yang mudah rusak.

Nana menyatakan, penghargaan tersebut  menjadi penyemangat bagi  Pemprov Jateng dalam mengelola pangan di wilayahnya, khususnya pangan untuk masyarakat.

Baca juga : Perumda Air Minum Tirta Merapi Klaten Raih Multi Penghargaan Top BUMD Awards 2024

"Sebagai upaya mensejahterakan masyarakat, kami akan melayani dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat di Jateng," kata dia usai menerima penghargaan.

Dibeberkan dia, program GPM dilakukan secara  massif di 35 kabupaten/kota se Jawa Tengah. Program tersebut diselenggarakan melalui sinergi dengan berbagai instansi.

Hingga Juli 2024 ini telah dilaksanakan sebanyak 808 Kali dengan omzet Rp39,7 miliar. Jumlah itu  mengalami kenaikkan dibanding tahun 2023 yang mencapai 553 kali dengan omzet Rp35,59 miliar.

Baca juga : Peringati Hari Pers Nasional, 11 Tokoh Jateng Terima Penghargaan

"Kami akan terus mengelola supaya ketersediaan pangan di Jateng ini aman," kata dia.
 
Pemprov Jateng telah melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan. Selain GPM,  upaya lain yang dilakukan adalah secara rutin melakukan pemantauan pasokan dan harga pangan baik di tingkat produsen, pedagang, maupun konsumen. 

"Kami juga ada Satgas Pangan, ini yang selalu melakukan pengawasan terhadap naik turunnya harga pangan," kata Nana.

Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng, stok pangan di kabupaten/kota wilayahnya sebagian besar cukup dan surplus. Bahkan, proyeksi ketersediaan beras tahun 2024 mencapai 6.185 220 ton, padahal kebutuhannya mencapai 4.060.888 ton. Sehingga mengalami  surplus 2.124.331 ton.

Baca juga : Bapanas: Diprediksi akan Panen 3,5 juta Ton pada Maret, Harga Beras akan Terkoreksi

Sebagai upaya untuk stabilisasi harga pangan, Pemprov Jateng berkerja sama dengan instansi lain seperti  BUMN, BUMD, BUMP, Gapoktan/Poktan, Asosiasi,   Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), dan pelaku usaha lainnya. 

Selain itu, juga ada program fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) untuk membiayai pengiriman bahan pangan dari produsen ke konsumen,  sehingga konsumen mendapatkan harga yang lebih terjangkau bila dibandingkan harga pasar. 

Pemprov Jateng juga memfasilitasi Kios Pangan Murah untuk meningkatkan keterjangkauan pangan masyarakat. Program ini bekerjasama dengan kios masyarakat/kios pemerintah desa (BUMDes). 

Dalam program tersebut, lokasi diprioritaskan pada desa miskin, desa rawan pangan, desa dampingan dan daerah pantauan inflasi. Bahan pangan yang difasilitasi adalah beras dan telur. Sampai dengan saat ini telah terfasilitasi 350 Kios Pangan Murah di 28 kabupaten/kota, dengan realisasi penyerapan beras 411.675 Kg dan telur 70.430 kg.

Sementara itu, Kepala Bapanas RI, Arief Prasetyo Hadi mengatakan,  penghargaan yang diberikan tersebut sebagai bentuk  apresiasi bagi daerah-daerah yang berhasil menjaga inflasi dan ketahanan pangan nasional, serta asosiasi yang aktif dalam bidang pangan. 

Arief menekankan, pentingnya kolaborasi yang solid antara seluruh stakeholder di bidang pangan. “Dengan Bapanas Awards 2024, kita ingin dapat terkoneksi dengan seluruh stakeholder di bidang pangan. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya