Pencarian Korban Bencana Garut Diperluas, 20 Orang Masih Hilang

Micom
25/9/2016 21:07
Pencarian Korban Bencana Garut Diperluas, 20 Orang Masih Hilang
(ANTARA/Wahyu Putro A)

TIM Search And Rescue (SAR) Gabungan masih terus mencari 20 korban hilang dari banjir bandang di Garut, Jawa Barat. Tim SAR Gabungan berasal dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, Taruna Siaga Bencana (Tagana), PMI, relawan, LSM (NGO), SKPD, dan masyarakat.

Berdasarkan keterangan yang dirilis Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Nasional Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (25/9) malam, penyisiran dilakukan baik dari darat maupun dari sungai. Penyisiran diperluas hingga wilayah Sumedang.

"Tim SAR mencari korban di kawasan Bojonglarang, Cimacan, Lapangan Paris, Waduk Jatigede, dan Kampung Cusurat Kecamatan Wado Kabupaten Sumedang.

Kendala pencarian korban adalah luasnya wilayah yang terdampak banjir bandang. Tim SAR harus mencari korban yang tertimbun bekas bangunan dan lumpur," kata Sutopo.

Ia menambahkan, tidak semua lokasi bencana tersebut dapat dijangkau alat berat sehingga pencarian dilakukan terpaksa dengan manual. Saat ini 5 alat berat dan 8 anjing pelacak dari Polda Jawa Barat dikerahkan.

"Akses menuju lokasi terdampak juga sempit. Di sungai, kondisi aliran Sungai Cimanuk keruh karena sedimentasi tinggi. Tim SAR menyusuri sungai hingga Waduk Jatigede di Sumedang. Cuaca juga kurang bersahabat karena hujan sering turun," lanjutnya.

Catatan BNPB, hingga Minggu (25/9) sore, sebanyak 33 orang korban tewas, 20 hilang, 35 orang luka-luka, dan 6.361 orang mengungsi. Pendataan sementara terdapat 2.049 rumah rusak yang meliputi 283 rumah hanyut, 605 rumah rusak berat, 200 rumah rusak sedang dan 961 rumah rusak ringan.

"Masyarakat telah setuju untuk relokasi. BNPB menurunkan tim untuk melakukan perhitungan kerugian dan kerusakan alibat bencana untuk rencana penyusunan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi pascabanjir nantinya. Penanganan darurat terus dilakukan. Tim Reaksi Cepat BNPB terus mendampingi BPBD Kab Garut dan BPBD Prov Jawa Barat dalam penanganan darurat," terang Sutopo.

Kepala BNPB Willem Rampangilei telah memerintahkan BNPB dan BPBD agar pada saat terjadi bencana, kegiatan evaluasi tentang pencegahan dan mitigasi, tanggap darurat, dan persiapan rehabilitasi dan rekonstruksi dilakukan secara serempak. "Tidak dilakukan secara seri," katanya.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga memobilisasi 2.000 unit beronjong untuk memperbaiki tanggul jebol. Beberapa jembatan dilakukan pengecekan struktur bangunannya. Sebanyak 7 mobil tangki air dan 17 hidran umum dikerahkan.

Kementerian Sosial pun telah menyerahkan 4.520 kg ikan makerel. Dapur umum Dinas Sosial masih memasak 1.750 bungkus makanan siap saji setiap hari. Sedangkan dapur umum di Korem memasak 1.000 bungkus setiap hari 2 kali.

Adapun PMI membantu dengan mengerahkan 6 unit mobil tangki air, menyediakan stok darah, dan mendatangkan 10 dokter melayani kesehatan. Dinas Pendidikan Kab Garut berusaha agar proses belajar mengajar dapat dimulai Senin (26/9) besok, serta memberikan trauma healing. Bantuan dari NGO, dunia usaha, serta masyarakat terus berdatangan. (RO/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya