Program Posyandu Teladan Tekan Stunting

PERUSAHAAN Adaro Energy Indonesia menyelenggarakan lomba Posyandu Teladan sebagai apresiasi terhadap para kader posyandu atas peran aktif mereka dalam program Posyandu Teladan untuk mempromosikan pencegahan stunting di Desa Cibatok 1, Kabupaten Bogor, Minggu (14/7).

Bertempat di Lapangan Puskesmas Cibungbulang, acara yang digelar atas kerja sama dengan bersama 1000 Days Fund dan Infokes ini sekaligus untuk merayakan pencapaian Program Posyandu Teladan.

Selama periode Agustus 2023 hingga Juli 2024, Program Posyandu Teladan berhasil menurunkan angka stunting baduta dari 1,6% ke 0,5% serta telah menurunkan angka Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dari 37,5$ ke 11,5%. Baduta adalah anak bayi di bawah usia 2 tahun (24 bulan).

Baca juga : Penurunan Angka Stunting Dilakukan Lewat Kolaborasi Lintas Sektor

Bahkan, pada Januari, Februari, Maret dan Mei tidak ditemukan lagi kejadian BBLR di desa ini.

"Kami berharap kolaborasi kami bersama Infokes dan 1000 Days Fund di Program Posyandu Teladan di Desa Cibatok 1 ini menjadi contoh yang baik untuk kemudian diimplementasikan di desa-desa lainnya di Indonesia," kata Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk Garibaldi Thohir.

Selama 10 bulan, Posyandu Teladan telah mendampingi 11 Posyandu di area Puskesmas Cibungbulang Desa Cibatok 1 yang telah menggunakan ePuskesmas dalam pencatatan data-datanya, dan melatih sebanyak 53 kader secara daring dan luring, dengan memberikan materi mencakup pengetahuan dasar stunting, penyuluhan menggunakan Poster Pintar, ASI eksklusif dan manajemen Posyandu.

Baca juga : Perangi Stunting, Garut Luncurkan Smart Girls

Selanjutnya, para kader yang telah terlatih melakukan kunjungan rumah sebanyak 803 keluarga, hingga berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan kepada lebih dari 900 anak.

Selain itu, kader juga memberikan perhatian khusus kepada ibu-ibu hamil yang beresiko melahirkan bayi berat badan lahir rendah (BBLR) dengan melakukan kunjungan rumah dan penyuluhan lebih intensif dengan mengacu pada data-data yang tercatat dalam Sistem Informasi Puskesmas, ePuskesmas.

Dagozi
Di Kota Padang, Sumatra Barat, Pemerintah Kecamatan Lubuk Begalung bekerja sama dengan Puskesmas, Balai Penyuluh KB, TP PKK, Kader Posyandu, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK), untuk mempercepat penurunan angka stunting.

Baca juga : Angka Stunting Gunung Kidul Tinggi, Tenaga Posyandu Jalani Pelatihan Tingkatkan Keterampilan

Kerja sama tersebut melahirkan Program Dapur Sehat Go Gizi (DaGoZi). Secara konkret program itu, termasuk pemberian makanan tambahan (PMT) berbahan baku lokal yang pada anak yang beresiko stunting.

"Pemberian PMT Lokal dijadwalkan berlangsung selama dua bulan," kata Camat Lubuk Begalung Nofiandi Amir, Selasa (16/7).

Nofiandi menekankan, pentingnya pemahaman bahwa PMT Lokal merupakan tambahan gizi, bukan pengganti makanan utama. "PMT ini berbahan pangan lokal untuk meningkatkan status gizi balita," jelasnya.

Baca juga : Percepatan Penurunan Angka Stunting, Pemkab Bandung Siapkan Dana

Pelaksanaan program ini didanai oleh Dana Insentif Daerah (DID) yang diberikan oleh Pemerintah Pusat. Dana ini digunakan untuk menyediakan makanan tambahan bagi balita kurang gizi di Kota Padang.

Untuk mendukung keberlanjutan lingkungan, PMT Lokal dikemas menggunakan stoples yang bisa digunakan kembali, mengurangi limbah kemasan sekali pakai. Distribusi PMT dilakukan oleh TPK dan UMKM, dengan Kader TPK mengantar makanan setiap hari langsung ke rumah balita dan ibu hamil
yang menjadi sasaran program. (Ant/N-2)