Nelayan tidak Melaut, Ikan Laut Segar Langka

KEBERADAAN ikan laut segar langka di sejumlah pasar tradisional daerah pesisir pantai utara (Pantura) di Jawa Timur sejak sepekan terakhir. Ini disebabkan sebagian besar nelayan setempat yang tidak melaut akibat cuaca buruk.

Kondisi itu membuat konsumen beralih mengonsumsi daging. Sedangkan pedagang terpaksa berjualan ikan asin lantaran tidak mendapatkan pasokan ikan laut segar.

"Ikan laut segar langka. Kami terpaksa mengkonsumsi daging," terang Juwariyah, konsumen di Kecamatan Paciran kepada Media Indonesia, Rabu (21/9) siang.

Hilangnya ikan laut segar dari pasaran, kata dia, terjadi sekitar sepekan terakhir. Terutama, setelah Hari Raya Idul Adha pada pekan lalu. Dikatakan, dengan langkanya ikan laut segar membuat sebagian besar warga di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, dan Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, terpaksa beralih pada daging.

"Kami konsumsi daging sisa Idul Adha kemarin," tambahnya.

Senada disampaikan Muzanjila, pedagang ikan di Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik. Menurut dia, kelangkaan ikan laut segar di pasaran terjadi sekitar sepekan terakhir.

"Sebagian besar nelayan tidak melaut akibat cuaca buruk. Jadi, tidak ada ikan segar," ungkap warga Desa Campurrejo, Kecamatan Panceng, ini terpisah.

Ia menjelaskan, dengan tidak melautnya nelayan di kawasan Desa Weru, Kecamatan Paciran, Lamongan dan Desa Campurrejo, Kecamatan Panceng, Gresik, membuat pasokan ikan laut di pasaran dua kawasan itu tersendat.

Bahkan, hampir bisa dipastikan sebagian besar warga di dua kawasan perbatasan itu tidak mengonsumsi ikan segar. "Karena nelayan di kawasan itu total berhenti melaut," tandasnya.

Hal ini disebabkan angin yang bertiup di sepanjang pesisir Pantura sangat kencang. Ia pun mengaku terpaksa berjualan ikan asin. "Ini untuk menjaga hubungan dengan pelanggan," pungkasnya. (OL-4)