Banjir dan Tanah Longsor Landa Selatan Malang

BENCANA banjir dan tanah longsor masih mengancam selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur, setelah hujan deras terus mengguyur wilayah tersebut.

Pantauan Media Indonesia, banjir bandang yang menerjang Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, sempat surut, tapi kembali terjadi banjir susulan pada Selasa (20/9) malam.

Sebelumnya, Jumat (16/9), banjir merusak 64 rumah warga, merendam 30 hektare sawah, dan merobohkan tanggul Sungai Tundo.

Petugas gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, PMI, relawan, dan warga sudah melakukan upaya penanganan banjir.

"Tanggul sepanjang 100 meter yang sudah kami perbaiki menjadi sia-sia, rusak lagi akibat diterjang banjir susulan," tegas Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Bagyo Setiono, Rabu (21/9).

Sejauh ini, petugas terus bersiaga sembari menunggu banjir surut. Setelah itu, upaya memperbaiki tanggul dan memberikan penguat beronjong di pinggir sungai segera dilakukan.

Upaya menunggu surutnya banjir itu terpaksa ditempuh lantaran arus sungai masih membawa material lumpur, batu, dan kayu sehingga tanggul rentan rusak kembali jika memaksakan segera diperbaiki.

"Ketersediaan beronjong masih banyak, tapi pemasangan beronjong memang harus menunggu situasinya stabil dulu," ujarnya.

Bagyo menambahkan, kondisi warga masih bertahan di rumah masing-masing meski banjir masih menggenangi jalan dan permukiman warga.

Saat banjir belum mereda, wilayah selatan akses ke objek wisata Pantai Lenggoksono tertutup tanah longsor. "Ada empat titik longsor sepanjang Tirtoyudo, Pujiharjo, hingga Lenggoksono," ungkapnya.

Akibat tanah longsor yang menutup badan jalan tersebut, sebanyak dua wisatawan mancanegara tertahan di kawasan pantai setempat. Mereka harus menunggu petugas yang sedang membersihkan material tanah dan batu di jalan setempat. Setelah upaya pembersihan dilakukan, akhirnya jalan utama ke pantai bisa dilalui lagi. (OL-4)