Operasi Hujan Buatan Berlanjut di Kalimantan Barat

TEKNOLOGI Modifikasi Cuaca kembali dilancarkan untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat. Armada Cassa 212, Rabu (14/9) menabur garam ke awan untuk menyemai hujan buatan di Kabupaten Kubu Raya.

"Penyemaian dilakukan di wilayah Kubu Raya, dan sekarang sudah turun hujan," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kalimantan Barat Bosman D Hatahaean, Rabu (14/9).

Armada milik TNI Angkatan Udara tersebut mengangkut 800 kilogram garam untuk mempercepat turunnya hujan di Kubu Raya. Hujan buatan ini pertama kali dilakukan sejak lima hari terakhir.

"Pelaksanaan hujan buatan bergantung kepada pertumbuhan awan hujan. Jika pertumbuhannya kecil, tidak bisa dilakukan hujan buatan," jelas Bosman.

Teknologi modifikasi cuaca dilaksanakan di Kalimantan Barat sejak akhir bulan lalu. Sebanyak 12,8 ton garam ditaburkan dengan 16 kali penerbangan. Penaburan difokuskan di wilayah yang memiliki titik api terbanyak, di antaranya di Kubu Raya, Sanggau, Landak, dan Ketapang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat melaporkan penyemaian awan tersebut mampu menghasilkan hujan buatan. Beberapa wilayah pun diguyur hujan deras tidak lama setelah penyemaian tersebut.

"Hujan deras yang terjadi beberapa waktu lalu itu juga hasil hujan buatan. Teknologi ini berhasil mempercepat proses penghujanan (kondensasi)," jelas Bosman.

Operasi pemadaman dari udara di Kalimantan Barat juga dilakukan melalui penyiraman dengan bom air. Sebanyak empat helikopter dikerahkan untuk menyiram kebakaran hutan dan lahan yang tersebar di beberapa lokasi.

Total ada 3.189 kali penyiraman dengan 273,5 jam terbang yang dilancarkan empat armada tersebut dalam sebulan terakhir. Sasaran penyiraman ada di 93 titik kebakaran hutan dan lahan dengan luas sekitar 50,4 hektare. (OL-2)