RSUD Lewoleba Krisis Dokter Bedah dan Anestesi

RUMAH Sakit Umum Daerah Kabupaten Lembata, NTT kekurangan dokter anestesi dan bedah. Akibatnya seluruh pasien bedah kini harus dirujuk ke RSUD Larantuka, Maumere dan Kupang. Upaya kerja sama RSUD setempat dengan sejumlah universitas di Bali hingga kini belum membuahkan hasil.

Hal tersebut terungkap dalam Sidak yang dilakukan Penjabat Bupati Lembata, Sinun Petrus Manuk ke RSUD Lewoleba, Rabu (13/9). Direktur RSUD Lewoleba, Dokter Bernard mengatakan, kini RSUD Lewoleba mengalami kekurangan dokter anestesi dan bedah. Kondisi terseberlangsung
hampir satu tahun.

Di hadapan Penjabat Bupati Sinun Petrus Manuk, Bernard mengatakan penandatanganan MoU dengan Universitas Udayana hingga kini belum membuahkan hasil.

"Tenaga dokter anestesi dan bedah tidak ada hampir setahun. Pasien-pasien bedah dirujuk ke Larantuka, Maumere dan Kupang," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Sinun Petrus meminta Direktur RSUD Lewolwba untuk mempersiapkan dokumen ataupun berkas untuk menuntaskan masalah kekurangan dokter bedah dan anestesi itu.

"Kasihan pasien yang gawat harus di rujuk jauh-jauh. Bisa menambah masalah jadinya. Toloing buatkan berkas atau dokumen apapun untuk
sama-sama kita atasi masalah ini, secepatnya," ujar Sinun Petrus. (OL-2)