Kapal Karam, 8 Kontainer Hilang

KAPAL motor Indah Perkasa yang mengangkut 10 peti kemas dari Pelabuhan Sunda Kelapa tujuan Pelabuhan Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung, tenggelam di perairan Sadai Toboali, Bangka Selatan, akhir pekan lalu. Sampai kemarin, tim SAR baru menemukan dua kontainer.

“Delapan peti kemas masih disisir oleh Tim SAR Pangkal­an TNI-AL Bangka Belitung. Dalam kejadian itu, tidak ada korban, karena 15 anak buah kapal dan nakhoda bisa diselamatkan KM Pusri Indonesia yang sedang melintas,” papar Komandan Lanal Bangka Belitung Kolonel TNI Teguh Gunawan, kemarin.

KM Indah Perkasa tenggelam setelah mengalami kebocoran karena dihantam gelombang tinggi. Perairan itu dalam satu pekan terakhir terus dikepung ombak besar.

Kemarin, ombak yang sudah mulai surut membuat sekitar 250 nelayan di Bengkulu mulai melaut. Sebelumnya, selama satu pekan, mereka libur, karena gelombang laut mencapai 4 meter.

“BMKG sudah mencabut status waspada untuk nelayan. Kami sudah berani melaut, dan berharap banyak ikan bisa didapat,” papar Cik Hamdan, 46, nelayan di Kota Bengkulu.

Di Gunungkidul, DI Yogyakarta, empat santri pondok pesantren Potorono di Ba­nguntapan, Bantul, terseret ombak Pantai Wedi Ombo, Girisubo. Satu selamat dan tiga lainnya masih dicari.

“Mereka datang untuk melakukan bakti sosial. Di sela kegiatan itu, mereka mandi di laut dan disapu gelombang tinggi,” kata Kapolsek Girisubo AK Mustaqim.

Keempat korban berasal dari Samarinda, Balikpapan, dan Jakarta. Fikri, 16, korban selamat berasal dari Balikpapan
.
Dari Brebes, Jawa Tengah, dilaporkan, lima korban yang tewas tenggelam di Sungai Pemali dimakamkan, kemarin. Bupati Idza Priyanti meminta kelurga korban bersabar dan tawakal. Kelima korban tewas tenggelam saat mencuci jeroan sapi kurban. Mereka diduga terpeleset dan masuk ke su­ngai yang mengalir deras. Karena tidak bisa berenang, mereka tenggelam.

Bencana lain terjadi di Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat. Arus Sungai Cihaur di Kelurahan Cipageran membuat fondasi Masjid Mitra Ul-Ulum rontok dan reruntuh­annya membobol dinding rumah warga.

“Sebelum kejadian, benteng dan fondasi masjid memang sudah retak. Hujan deras dan arus sungai yang besar membuat fondasi tidak bisa bertahan,” kata Priyono, 35, warga.

Jalan amblas juga terjadi di jalur nasional Singkil, Kabupaten Aceh Singkil-Kabupaten Subulussalam. Badan jalan yang lebarnya 7 meter hanya tersisa 3 meter. Sisanya amblas ke jurang sepanjang 20 meter. Arus lalu lintas dari dua arah pun terganggu.

Hujan deras juga membuat sejumlah wilayah di Kota Palembang dipenuhi genangan air. Genangan mencapai 1 meter terjadi di Jalan R Soekam­to. Banjir juga membuat siswa SDN 185 Palembang diliburkan, karena sekolah terendam air. (RF/MY/AU/JI/DG/MR/DW/N-2)