Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BANJIR melanda Kota Semarang secara berangsur surut, tetapi di Kabupaten Grobogan dan Kudus ribuan rumah masih masih terendam banjir, akibat tanggul jebol serta meluapnya sejumlah sungai di daerah itu, sehingga aktivitas warga terganggu serta lalu lintas lumpuh.
Pemantauan Media Indonesia, Minggu (17/3), banjir yang merendam Grobogan dan Kudus belum menunjukan tanda surut. PAsalnya sejumlah sungai masih terus menggelontorkan air ke sejumlah kawasan akibat meningkatnya volume air dari daerah hulu.
Cuaca sedikit lebih baik dengan sinar matahari sejak pagi mulai muncul, namun Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Yoga Sambodo tetap mengingat bahwa ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin kencang masih tinggi karena cuaca ekstrem di sejumlah daerah berpotensi hingga akhir pekan ini.
Baca juga : Tanggul Jebol Lumpuhkan Jalur Pantura Demak, Macet Sampai 10 Kilometer
"Sejumlah daerah masih rawan bencana, karena cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang dan sambaran petir masih berpotensi hingga akhir pekan ini," kata Yoga Sambodo.
Berdasarkan data, demikian Yoga Sambodo, daerah masih mengalami cuacamekstrem yakni Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Magelang, Boyolali, Semarang, Salatiga, Temanggung, Kota Magelang, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, serta Kota Semarang, Tegal, Pekalongan, Kebumen, Purworejo, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, dan Kota Surakarta.
Di Kabupaten Grobogan imbas dari meluapnya Sungai Lusi dan sungai lainnya akibat cuaca ekstrem di daerah hulu setidaknya 68% wilayah daerah ini masih terendam banjir dengan ketinggian capai 80 centimeter dan 692 jiwa masih bertahan di pengungsian.
Baca juga : Banjir Di Grobogan Meluas di 16 Kecamatan dan Jalur Semarang-Purwodadi Masih Lumpuh
"Ada 3.341 rumah di sini terendam," kata Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih.
Hasil inventarisasi banjir di Grobogan, lanjut Endang Sulistyoningsih, banjir terjadi sejak Rabu (13/3) lalu merendam 113 desa di 13 kecamatan yakni Kecamatan Grobogan, Klambu, Wirosari, Brati, Ngaringan, Tawangharjo, Gubug, Purwodadi, Karangrayung, Penawangan, Godong, Tegowanu, dan Pulokulon.
"Banjir saat ini lebih besar dibandingkan Februari lalu, akibat tujuh tanggul jebol banjir selain mengepung permukiman, banjir juga merendam 4.352 hektare area persawahan dan 80 fasilitas pendidikan, kita sudah dirikan 45 dapur umum," ujar Endang Sulistyoningsih.
Baca juga : Duh, Jalan Rusak Pantura Buat Pengusaha dan Sopir Rugi Besar
Di Kabupaten Kudus, banjir sebagai dampak meluapnya sejumlah sungai seperti Sungai Piji, Gelis, Dawe, dan Wulan mengakibatkan 22 ribu jiwa (6.884 keluarga) terdampak, karena sedikitnya Lina kecamatan yakni Mejobo, Kaliwungu, Jati, Jekulo, dan Undaan terendam dengan ketinggian air 30-70 centimeter.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kudus, Munaji mengatakan banjir disebabkan intensitas hujan yang tinggi selama beberapa hari terakhir, hal ini mengakibatkan volume air di sejumlah sungai tersebut meningkat dan sebagian melimpas ke pemukiman warga serta menutup jalan.
"Ada empat orang meninggal akibat banjir ini," tambahnya.
Baca juga : Warga Papua Diminta Waspadai Cuaca Esktrem
Di Kota Semarang banjir mulai surut, meskipun masih terdapat genangan banjir setinggi 10-30 centimeter terutama di ruas jalan Pantura Semarang-Demak tepatnya di Jalan Kaligawe Raya, namun kendaraan besar sudah mulai dapat melintas dengan kecepatan rendah.
"Merambat rapi sudah dapat melintas," ujar Sunaryo, 45, pengemudi truk sembako.
Hingga Minggu (17/3) di beberapa ruas jalan lain juga sudah menyusut dratis, bahkan sudah mengering namun di perkampungan penduduk di Kota Semarang seperti Kaligawe, Genuk dan Telogosari banjir masih merendam dengan ketinggian air 20-50 centimeter.
"Kita terus upaya lakukan pemompaan hingga kering, pengungsi juga mulai pulang," ungkap Kepala BPBD Kota Semarang Endro Pudyo Martanto. (Z-3)
Banjir setinggi 50 cm merendam Purwodadi akibat hujan dan drainase yang tersumbat dari lumpur banjir sebelumnya.
Kemenag bersama Baznas dan LAZ menyerahkan sejumlah bantuan sembako, logistik, terapi trauma healing, dan mendonasikan uang tunai pada pemerintah darah setempat.
Bantuan diserahkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Demak secara bertahap.
BPBD mengatakan banjir semakin meluas yakni dari sebelumnya 32 desa di 12 kecamatan menjadi 64 desa di 16 kecamatan.
Bank Dunia mengapresiasi Indonesia mengembangkan hilirisasi produk pertanian melalui Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) dan Kelompok Wanita Tani (KWT).
RATUSAN mahasiswa IAIN Kudus, Jawa Tengah, Kamis sore (1/8), lakukan aksi demo menuntut transparansi penentuan grade serta kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa.
Sebuah sekolah dasar (SD) di Kudus, Jawa Tengah, hanya mendapat satu murid di tahun ajaran baru 2024/2025.
Staf khusus Pj Bupati Kudus bidang strategi dan komunikasi Munawir Aziz resmi dipecat dari jabatannya. Keputusan ini diambil setelah diketahui Ia ikut bertemu Presiden Israel
Penyelenggaraan kompetisi dimaksudkan sebagai ajang pencarian bibit-bibit berbakat di nomor-nomor atletik.
Para penerima bantuan RSLH kali ini tersebar di 9 kecamatan yang ada di Kabupaten Kudus.
TIDAK kuat melewati tanjakan, truk sarat muatan di Kudus, Jawa Tengah, terguling dan menimpa pengendara sepeda motor yang berboncengan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved