Mau Haji, Malah Disatukan Dengan Pelaku Kriminal

DUA jemaah calon haji asal Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur yang sempat ditahan di Filipina berharap bisa menunaikan ibadah haji tahun depan.

Kedua korban penipuan travel haji itu adalah Atmaji Sulaiman, 66, dan istrinya Sukamti, 62, warga Desa Magersari Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo.Kedua orang ini mengaku masih shock meskipun akhirnya bisa pulang kumpulkembali dengan keluarga.

Atmaji mengaku sempat ditahan di sel selama delapan hari bersama para pelaku kriminal lain di Filipina. Tak hanya itu, Atmaji mengaku KTP dan seluruh surat-surat penting miliknya juga disita aparat Filipina.

"Saya berharap pemerintah bisa memfasilitasi pengurusandokumen-dokumen saya yang disita. Tahun depan saya ingin sekali bisa berangkathaji tapi dengan cara yang benar," kata Atmaji, Rabu (7/9).

Atmaji Sulaiman dan Sukamti berangkat ke Filipina pada 16 Agustus lalu melalui Bandara Juanda, Sidoarjo bersama rombongan lainnya dari Pasuruan. Mereka akan berangkat ke Tanah Suci melalui KBIH Arafah pimpinan Gus Huda.

KBIH ini menawarkan bisa memberangkatkan jamaah calon haji tahun ini namun berangkat dari negara Filipina dengan biaya US$11 ribu dolar per-orangnya. Mereka juga sempat berangkat ke Filipina serta mengurus paspor di negara tersebut. Pengurusan paspor dibantu seorang pemuka agama asal negara Filipina.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sidoarjo Achmad Rofi'i mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkab Sidoarjo agar Atmaji dan istrinya bisa kembali dibuatkan KTP.

Pihak Kemenag Sidoarjo juga berjanji akan mengupayakan agar pasangan suami istri ini bisa masuk dalam daftar CJH tahun2017. "Kita akan usahakan itu," kata Rofi'i. (OL-2)