Jatim Dipastikan Terhindar Kekeringan

PERUSAHAAN Umum Jasa Tirta (PJT) 1, Malang, Jawa Timur, menyatakan ketersediaan air baku dalam kondisi aman, mencukupi kebutuhan masyarakat selama musim kemarau.

Pantauan ketersediaan air di sejumlah bendungan menunjukkan sesuai pola. Hal itu lantaran air yang masuk dari daerah aliran Sungai Brantas dan Bengawan Solo ke bendungan masih cukup banyak karena masih ada hujan.

"Ketersediaan air baku di bendungan cukup aman sesuai pola," tegas Sekretaris PJT 1 Zainal Alim, Jumat (2/9).

Ia menjelaskan data teknis debit air di bendungan Sutami, Kabupaten Malang, yang juga bendungan terbesar di Jatim, polanya 269,51 meter di atas permukaan laut (mdpl), sedangkan kondisi aktualnya 269,47 mdpl atau sebanyak 152,415 juta meter kubik.

Dengan begitu, ketersediaan air baku mencukupi untuk memasok kebutuhan air bagi warga Jatim untuk irigasi, industri, PLTA, air minum dan
perikanan.

Untuk itu, masyarakat diminta tidak resah, sebab pasokan air baku dipastikan aman dan mencukupi. Ketersediaan air baku yang melimpah tersebut masih ditambah dengan ketersediaan air di sejumlah bendungan yang kondisinya sesuai pola.

Elevasi atau ketinggian permukaan air di bendungan Selorejo, polanya 617,41 mdpl dan kondisi aktual 618,79 mdpl atau volumenya sebanyak 25,255 juta meter kubik. Debit air di bendungan Bening juga demikian, mencapai 17,319 juta meter kubik dengan data teknis pola 104,42 mdpl dan aktualnya 105,90 mdpl.

Sementara itu, elevasi bendungan Wonorejo, Tulungagung, Jatim, menunjukkan pola 171,40 mdpl dan aktual 179,27 mdpl atau volumenya 94,927 juta meter kubik. Untuk bendungan Gajahmungkur, Wonogiri, JawA Tengah, berfungsi sebagai pengendali banjir di Bengawan Solo, juga aman. Polanya 130,85 mdpl dan aktul 130,88 mdpl atau 152,713 juta meter kubik. (Ant/OL-2)