Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), sebagai Kawasan Industri nikel terintegrasi pertama di Indonesia, terus memainkan peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Maluku Utara. Dengan fokus pada pengembangan sektor pertambangan dan industri pengolahan, IWIP bukan hanya menjadi tulang punggung ekonomi di wilayah tersebut, tetapi juga berperan dalam mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Baca juga : Hapus Subsidi BBM dan LPG, Prabowo-Gibran Disebut Bangkrutkan UMKM
Menurut laporan Perekonomian Provinsi Maluku Utara dari Bank Indonesia edisi November 2023, pertumbuhan ekonomi provinsi tersebut pada triwulan III 2023 mencapai 25,13% (yoy), menjadikannya provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia. Pencapaian ini, sebagian besar ditopang oleh sektor pertambangan dan industri pengolahan, yang turut didukung oleh realisasi produksi bijih nikel yang dihilirisasi.
Sebagai Upaya mendukung program pemerintah dalam pengembangan ekonomi masyarakat, IWIP memberikan kontribusi secara nyata dengan mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Halmahera Tengah maupun Maluku Utara secara Kolektif.
Hal ini juga sesuai dengan Peraturan Menteri Investasi/Kepala BKPM Nomor 1 Tahun 2022 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kemitraan di Bidang Penanaman Modal antara Usaha Besar dengan UMKM, yang bertujuan memberikan pemerataan kesempatan bagi UMKM di daerah untuk berkolaborasi dengan usaha besar (PMA atau PMDN).
Sejak beroperasi di Agustus 2018, IWIP secara konsisten melakukan penyerapan tenaga kerja lokal secara bertahap, demi menunjang aktivitas industri yang kian meningkat. Saat ini, Kawasan Industri Weda Bay telah menyerap lebih dari 70.000 tenaga kerja lokal (Maluku Utara) melalui rekrutmen langsung, dan akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan Kawasan Industri. IWIP telah menargetkan sebanyak 100.000 Tenaga kerja sampai pada tahun 2027 mendatang.
Dengan terus bertambahnya jumlah tenaga kerja IWIP di kawasan lingkar Industri dan tambang di daerah Halmahera Timur, Halmahera Tengah, dan Halmahera Selatan tentunya akan meningkatkan kebutuhan primer masyarakat.
IWIP menyadari bahwa sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian nasional utamanya dalam penciptaan lapangan kerja serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Oleh karena itu, IWIP telah melakukan program kemitraan & pembinaan dengan ribuan. UMKM di berbagai sektor, baik sektor jasa maupun sektor perdagangan, dengan nilai kontrak lebih dari 700 Miliar Rupiah selama 3 tahun terakhir.
“Program kemitraan IWIP dengan UMKM di Maluku Utara akan terus dilakukan, dan Kami berharap hal ini dapat memberikan dampak yang baik terhadap pertumbuhan ekonomi di Maluku Utara Khususnya di Halteng & Haltim,” ujar Direktur PT IWIP Scott Ye, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, (19/1).
Atas partisipasi aktif IWIP untuk memajukan UMKM, IWIP juga telah meraih piagam penghargaan dari Kementerian Investasi/BKPM atas partisipasi perusahaan dalam melakukan penandatanganan kontrak kerja sama kemitraan dengan UMKM di Maluku Utara. (B-4)
MMP sebagai bagian dari MMS Group Indonesia selalu berkomitmen kepada prinsip bisnis berkelanjutan.
Pemerintah perlu memiliki tim hukum yang andal untuk menangani persoalan gugatan yang diajukan Uni Eropa di Dispute Settlement Body terkait larangan ekspor bijih nikel.
MENTERI Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku tidak tahu-menahu soal temuan KPK
KEBIJAKAN Pemerintah Indonesia soal larangan ekspor mineral mentah terus memunculkan polemik. Pemerintah pun diminta tegas menjalankan
ANTAM akan memperkuat hilirisasi mineral lewat proyek pembangunan pabrik feronikel berkapasitas 13.500 ton nikel per tahun di Halmahera Timur, Kepulauan Maluku.
Anak perusahaan MMS Group Indonesia ini aktif dalam melakukan pemberdayaan masyarakat di wilayah sekitar operasional smelter nikel MMP.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved